Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Rommy.
Jakarta: Mata uang rupiah melemah pada penutupan perdagangan hari ini. Rupiah melemah setelah tekanan inflasi dan kenaikan indeks dolar AS menekan laju mata uang garuda.
Melansir
Bloomberg, mata uang rupiah melemah 0,24 persen dengan berada pada level Rp15.742 ribu per USD. Melansir
Yahoo Finance, mata uang rupiah melemah 0,26 persen ke level Rp15.735 per USD.
Indeks dolar AS naik 0,02 persen menjadi 103,8. Indeks sudah turun minus 0,62 persen dalam setahun.
Suku bunga diprediksi tetap
Spekulasi atas suku bunga membuat testimoni yang akan datang oleh Ketua Fed Jerome Powell menjadi fokus utama. Para analis memperkirakan suku bunga akan tetap dalam waktu dekat.
"Kami memperkirakan ia akan tetap berpegang pada naskah yang sama dengan yang telah digunakan sejak rapat FOMC Januari, yaitu: The Fed membutuhkan bukti yang lebih meyakinkan bahwa inflasi berada di jalur yang tepat untuk kembali ke 2 persen," tulis analis ANZ dalam sebuah catatan.
Fokus minggu ini juga tertuju data nonfarm payrolls untuk Februari, yang akan terbit pada Jumat, mengingat kekuatan pasar tenaga kerja juga menjadi salah satu pertimbangan utama the Fed untuk menyesuaikan suku bunga.
Antisipasi akan isyarat lain dari The Fed membuat pasar Asia tetap berada dalam range. Yen Jepang bergerak di sekitar level 150 terhadap dolar, dengan data utama Inflasi Tokyo yang akan dirilis Selasa akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai ekonomi Jepang.
Kenaikan bahan pangan
Sejumlah harga bahan pangan dan beras masih mengalami kenaikan. Kenaikan bahan pangan bisa menekan daya beli masyarakat sehingga menekan ekonomi indonesia.
Di Pasar Kramat Jati, Jakarta, harga beras medium mencapai Rp13 ribu per liter, sementara beras premium di harga Rp14 ribu per liternya. Sementara di Pasar Enjo Cipinang, harga beras di kisaran Rp14-17 ribu per kilogram.
Untuk bahan pangan lainnya, telur dibanderol dengan harga Rp31 ribu per kilogramnya, naik dari biasanya di kisaran harga Rp28 ribu per kilogram.
Sementara cabai merah mencapai Rp125 ribu per kilogram dan cabai merah keriting serta cabai rawit dibanderol dengan harga Rp90 ribu per kilogram.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai potensi inflasi pada bulan Ramadhan, yang umumnya terjadi kenaikan harga pada momen tersebut.
"Dari data historis perkembangan inflasi, pada momen Ramadan selalu terjadi inflasi," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah di Jakarta, Jumat, 1 Maret 2024.