Pemimpinnya Dibunuh di Lebanon, Hamas Bekukan Diskusi dengan Israel

Warga memeriksa apartemen yang rusak dalam serangan Israel di Beirut, Lebanon, 2 Januari 2024. (AP)

Pemimpinnya Dibunuh di Lebanon, Hamas Bekukan Diskusi dengan Israel

Medcom • 3 January 2024 18:51

Gaza: Kelompok pejuang Palestina Hamas telah memutuskan untuk menghentikan diskusi mengenai gencatan senjata di Gaza atau perjanjian pembebasan sandera dengan Israel.  Hal ini dilakukan usai serangan Israel menewaskan salah satu pemimpin mereka di Lebanon, Saleh al-Arouri.

 

"Hamas mengatakan kepada para mediator mengenai keputusannya untuk membekukan semua diskusi mengenai gencatan senjata di Gaza atau pertukaran sandera dengan Israel," kata sumber yang dilansir dari Anadolu Agency pada Rabu, 3 Januari 2023

 

Keputusan tersebut diambil tidak lama Saleh al-Arouri terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak (drone) Israel di sebuah kantor Hamas di Beirut, Lebanon.

 

Serangan Israel di Beirut juga menewaskan total enam orang, termasuk Arouri dan dua komandan militer dari Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas.

 

Kematian Arouri menandai tewasnya pemimpin Hamas oleh Israel sejak pecahnya perang terbaru di Gaza pada 7 Oktober 2023. Israel telah melakukan serangan udara dan darat tanpa henti di Gaza sejak Hamas memulai serangan lintas batas pada tanggal tersebut.

 

Invasi militer Israel telah menelan korban jiwa signifikan, dengan lebih dari 22.185 warga Palestina terbunuh dan 57.035 terluka, sebagian besar terdiri dari anak-anak dan perempuan, menurut otoritas kesehatan Gaza. Selain itu, hampir 1.200 warga Israel diyakini telah terbunuh dalam serangan Hamas.

 

Serangan Israel telah membuat Gaza hancur, dengan 60 persen infrastruktur rusak atau hancur. Hampir dua juta penduduk Gaza juga telah mengungsi serta menghadapi kekurangan makanan, air bersih, dan pasokan medis. (Atika Pusagawanti)

Baca juga:  Pemimpin Hamas Tewas di Lebanon, PBB Serukan Semua Pihak Menahan Diri

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)