Asap hitam dari serangan udara Israel di Jalur Gaza. (EPA)
Medcom • 15 July 2024 11:48
Gaza: Hamas, kelompok pejuang Palestina yang beroperasi di Jalur Gaza, mengonfirmasi bahwa mereka belum atau tidak akan menarik diri dari pembicaraan gencatan senjata meski terjadi serangan mematikan oleh Israel pada akhir pekan ini. Konfirmasi ini disampaikan oleh seorang pejabat senior Hamas.
Izzat El-Reshiq, anggota kantor politik Hamas, menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai pihak yang mencoba menggagalkan upaya gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Arab.
Mediasi di Qatar dan Mesir ini dilakukan demi mendorong agar Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata.
"Eskalasi serangan yang dilakukan Netanyahu dan pemerintahannya bertujuan untuk menggagalkan upaya-upaya mengakhiri konflik," kata Reshiq, melansir dari Malay Mail, Senin, 15 Juli 2024.
Dua sumber keamanan Mesir yang ikut serta dalam perundingan gencatan senjata di Doha dan Kairo mengungkapkan bahwa perundingan tersebut dihentikan setelah tiga hari diskusi yang intens.
Meski ada kendala, Hamas tetap berkomitmen melanjutkan pembicaraan dengan harapan tercapainya kesepakatan damai yang akan menghentikan permusuhan antara Israel dan Gaza. (Shofiy Nabilah)
Baca juga: Lagi-Lagi Israel Serang Sekolah di Gaza, 15 Orang Tewas