Ilustrasi. Foto: MI
Insi Nantika Jelita • 13 July 2024 14:00
Jakarta: Masyarakat dan pengusaha diminta tidak perlu khawatir soal isu kenaikan rasio utang hingga 50 persen dari produk domestik bruto (PDB) di era pemerintahan Prabowo Subianto.
Juru bicara (jubir) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto mengatakan, pemerintah masih terus melakukan rapat bersama Prabowo berkaitan dengan kondisi ekonomi RI dan rancangan anggaran pendapatan belanja negara (RAPBN) 2025.
Hingga saat ini dia memastikan belum ada kepastian soal kenaikan rasio utang itu.
"Pembahasan APBN 2025 terus dikonsultasikan dengan Pak Prabowo. Semua masukan gagasan ide akan dibahas terlebih dahulu, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran," ujar Haryo dilansir Media Indonesia, Sabtu, 13 Juli 2024.
Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi untuk 2025 diperkirakan berada di kisaran 5,1-5,5 persen. Ini akan ditopang dari konsumsi rumah tangga dengan perbaikan daya beli masyarakat lewat lima program ekonomi yang bisa semakin dijangkau oleh rakyat di era Prabowo, yakni kesehatan, pendidikan, perumahan, sembako, dan pinjaman usaha.
Prabowo juga berambisi untuk mengejar pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen dalam kurang waktu tiga tahun sejak menjabat di 2024.
Pemerintah, lanjut Haryo, juga memastikan bahwa transisi pemerintah saat ini dengan pemerintah selanjutnya akan berjalan lancar untuk merealisasikan program prioritas pemerintah Prabowo terwujud. Seperti, program makan bergizi gratis.
"Diharapkan semua program prioritas pemerintah ke depan diharapkan dapat berkelanjutan," ucap dia.