Ilustrasi. Foto: MI/Usman Iskandar.
Husen Miftahudin • 14 July 2024 12:41
Jakarta: Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi harga emas dunia akan melampaui batas USD2.500 di tahun ini, pascapenembakan terhadap Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada saat kampanye di Pennsylvania pada Sabtu petang waktu setempat.
"Walaupun Donald Trump masih bisa selamat, ini mengindikasikan perpolitikan di AS semakin memanas dan ini akan menguatkan dolar, yang tadinya dolar melemah," ujar Ibrahim dalam analisis hariannya, Minggu, 14 Juli 2024.
Kondisi ini, lanjut Ibrahim, akan berdampak terhadap aset-aset safe-haven dimana para pemodal besar, investor, akan kembali melakukan pembelian secara long term terhadap emas dunia.
Di sisi lain, Ibrahim melihat bank sentral AS (Federal Reserve) dalam pertemuan minggu kemarin tetap akan menurunkan suku bunga dua kali setelah melihat data inflasi inti yang terus mengalami penurunan.
Sebelumnya, bank sentral mengatakan penurunan suku bunga kemungkinan besar akan memindahkan inflasi inti yang masih cukup tinggi di level tiga persen.
"Tetapi kita harus ingat ada kemungkinan besar kalau seandainya kondisi ekonomi di Amerika terus membaik, ya ada kemungkinan bak sentral bukan hanya dua kali menurunkan suku bunganya, bisa saja tiga kali. Target 75 bps kemungkinan besar akan tercapai," tutur dia.
Baca juga: Penembakan di Kampanye Trump, 1 Peserta Tewas 2 Luka Parah |