Industri baja. Foto: Unsplash.
Tokyo: Produsen baja terbesar Jepang, Nippon Steel Corp, telah mempekerjakan mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo untuk membantu upaya mengakuisisi US Steel.
“Kami berharap dapat bekerja sama dengannya untuk lebih menekankan bagaimana akuisisi Nippon Steel atas A.S. Steel akan meningkatkan ekonomi negara dan keamanan nasional,” kata Nippon Steel dikutip dari Channel News Asia, Senin, 22 Juli 2024.
Kantor berita Jepang Kyodo dan Bloomberg, yang pertama kali melaporkan penunjukan tersebut, mengatakan Pompeo telah dipekerjakan sebagai penasihat. Nippon Steel mengatakan dalam pernyataannya Pompeo belum diberi jabatan tertentu di perusahaan tersebut.
Produsen baja nomor empat di dunia itu menambahkan bahwa Pompeo, yang menjabat sebagai menteri luar negeri pada masa kepresidenan Donald Trump, adalah sosok yang dihormati baik di kalangan Demokrat maupun Republik.
Tantangan politik dari AS
Meskipun kedua produsen baja tersebut telah menerima semua persetujuan peraturan di luar Amerika Serikat (AS) untuk rencana merger mereka senilai USD14,9 miliar, mereka menghadapi tantangan politik dan pengawasan peraturan dari dalam AS.
Nippon Steel juga menghadapi keberatan dari serikat pekerja United Steelworkers (USW) yang kuat, yang khawatir kesepakatan tersebut dapat mengakibatkan hilangnya pekerjaan.
Perusahaan Jepang tersebut telah berjanji untuk menghormati perjanjian antara US Steel dan USW, sambil juga menawarkan beberapa komitmen lainnya.
Baik calon dari Partai Republik Trump maupun Presiden Joe Biden mengatakan mereka akan memblokir kesepakatan tersebut.
Negosiator utama Nippon Steel dalam kesepakatan tersebut Takahiro Mori, mengunjungi Amerika Serikat bulan ini, termasuk fasilitas U.S. Steel, dan bertemu dengan para pemangku kepentingan dan karyawan pada pekan ini.