Pasokan Energi untuk Pembangkit Diklaim Aman saat Iduladha

PLTU Paiton. Foto: Dokumen PLN

Pasokan Energi untuk Pembangkit Diklaim Aman saat Iduladha

Andhika Prasetyo • 17 June 2024 14:49

Jakarta: PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) memastikan pasokan energi primer untuk pembangkit listrik, seperti batu bara, gas, dan bahan bakar minyak (BBM) dalam kondisi aman saat Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah. 

“Pada momen Hari Raya Idul Adha, kami pastikan listrik aman sehingga masyarakat tidak terganggu pada saat melaksanakan ibadah. Kami ingin masyarakat Indonesia merasa nyaman dan tenteram dalam menjalankan ibadah dan berkumpul dengan keluarga," ujar Direktur Utama PT PLN EPI Iwan Agung Firstantara melalui keterangan tertulis, dilansir Media Indonesia, Senin, 17 Juni 2024.

Stok energi untuk pembangkit

Iwan mengungkapkan kondisi stok batu bara secara umum dalam kondisi sangat aman. Hari Operasi Produksi (HOP) batu bara berada dalam posisi sangat baik, rata-rata berada di 25-28 HOP. Begitu pula untuk BBM yang mencapai 7-16 HOP.
 

Baca juga: 

APBN Jadi Opsi saat Investor Tak Tertarik Mendanai Pensiun Dini PLTU


Iwan merinci, per 13 Juni 2024, stok rata-rata batu bara PLTU PLN di Jawa, Madura dan  Bali sebesar 25 HOP,  Kondisi stok rata-rata batu bara PLTU PLN di Sumatera-Kalimantan (Sumkal) sebesar 20,8 HOP.

Sedangkan stok rata-rata batu bara PLTU PLN di Sulawesi-Maluku-Papua-Nusa Tenggara (Sulmapana) sebesar 27,8 HOP.

“PLN EPI akan terus siaga dalam memastikan pasokan energi primer yang andal bagi pembangkit listrik milik PLN Grup," tutur dia

Selain itu Iwan memastikan PLN EPI akan terus melakukan koordinasi dengan Sub Holding PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power agar pasokan energi primer untuk kebutuhan operasional pembangkit tetap terjaga dan tidak ada gangguan dalam mendukung masyarakat dalam merayakan Hari Raya Iduladha 1445 Hijriyah.

Iwan juga menyampaikan, PLN EPI mendukung Pemerintah untuk mengurangi emisi karbon menuju Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan terus melakukan pengembangan rantai pasok biomassa.

“Biomassa adalah salah satu bentuk Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dapat mengurangi emisi karbon, memiliki harga yang jauh lebih murah dan ekonomis dan memberikan multiplier effect bagi perekonomian masyarakat dan daerah," jelas dia. 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)