Ilustrasi kilang minyak. Foto: Unsplash.
Husen Miftahudin • 30 November 2023 08:56
Houston: Harga minyak dunia mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan Rabu waktu setempat, seiring dengan ekspektasi pemangkasan produksi minyak mentah oleh OPEC+.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2024 mengalami kenaikan sebesar USD1,55 atau sekitar 2,1 persen mencapai USD76,41 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari 2024 naik USD1,70 atau sekitar 2,1 persen mencapai USD81,68 per barel di London ICE Futures Exchange.
Analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, menyatakan kenaikan harga tersebut secara signifikan dipicu oleh ekspektasi pemangkasan produksi yang akan dibahas dalam pertemuan OPEC+ pada Kamis waktu setempat.
Negara-negara anggota OPEC yang terdiri dari produsen minyak mentah seperti Rusia, diharapkan akan membatasi target produksi untuk 2024.
Fischer memperkirakan kesepakatan pemangkasan produksi kemungkinan akan diperpanjang hingga tahun depan, meskipun tanpa penurunan lebih tajam.
"Pertemuan OPEC+ akan menjadi penentu utama pergerakan harga minyak dalam beberapa waktu ke depan. Jika kesepakatan pemangkasan produksi diperpanjang, kita bisa melihat stabilitas harga dalam jangka panjang," kata Fischer dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 30 November 2023.
Baca juga: Dolar AS Menuju Bulan Terburuk
Tren terus menguat
Dalam analisanya, prediksi untuk oil cenderung menunjukkan tanda penguatan, meskipun belum terlalu terlihat secara nyata. Potensi penguatan ini diprediksi akan cenderung terjadi, khususnya menjelang rapat OPEC+ yang dijadwalkan membahas produksi minyak negara-negara, termasuk di Afrika dan wilayah lainnya.
Hal ini diperkuat oleh perbandingan harga sebelumnya yang masih jauh lebih tinggi dari ekspektasi awal. Fischer melihat hal ini sebagai tanda atau sinyal bahwa kenaikan harga minyak akan terus meningkat secara signifikan berdasarkan analisis pasar.
Peningkatan harga juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti pelemahan nilai tukar
dolar AS. Dolar yang melemah membuat harga minyak dalam dolar lebih terjangkau bagi negara-negara dengan mata uang lain, mendorong permintaan dan kenaikan harga.
Selain itu, ekspektasi penurunan cadangan minyak Amerika Serikat dan penurunan produksi Kazakhstan juga turut memberikan dorongan positif terhadap harga minyak dunia.
Meskipun kenaikan harga memberikan kelegaan bagi produsen minyak, hal ini bisa menjadi tantangan bagi konsumen dan negara-negara yang bergantung pada impor minyak. Kenaikan harga minyak dapat memicu kenaikan biaya energi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam konteks ini, para pemangku kepentingan di seluruh dunia akan memantau dengan cermat hasil pertemuan OPEC+ dan perkembangan lebih lanjut di pasar minyak.
Sebagai konsumen dan produsen, keseimbangan harga yang adil dan stabil menjadi kunci untuk mendukung pertumbuhan ekonomi global yang berkelanjutan.