Seorang tahanan Palestina yang dibebaskan Israel dipeluk kerabatnya di Yerusalem Timur pada Minggu dini hari, 26 November 2023. (AP/Mahmoud Illean)
Willy Haryono • 26 November 2023 10:24
Tel Aviv: Setelah kelompok pejuang Palestina Hamas melepas 17 sandera, Israel pun membebaskan 39 tahanan Palestina pada hari Minggu dini hari, 26 November 2023. Pertukaran pembebasan ini merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata selama empat hari antara Israel dan Hamas.
Pembebasan sandera oleh Hamas dan tahanan Palestina dari penjara Israel sempat tertunda selama beberapa jam. Hamas mengaku menundanya karena Israel dinilai telah melanggar perjanjian gencatan senjata.
Namun selang beberapa waktu, para mediator mengatakan bahwa hambatan telah diatasi, dan Hamas pun membebaskan 17 sandera.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa para sandera yang dibebaskan Hamas, termasuk empat warga negara Thailand, telah dipindahkan ke Israel. Mereka menjalani observasi di rumah sakit dan akan segera dipertemukan kembali dengan keluarga.
Hamas membagikan video yang memperlihatkan para sandera yang tampak terguncang namun sebagian besar dalam kondisi baik. Mereka digiring pejuang bertopeng menuju kendaraan Palang Merah yang berangkat dari Gaza ke Israel. Beberapa sandera melambaikan tangan kepada para pejuang Hamas saat meninggalkan jalur yang terkepung.
Baca juga: Gencatan Senjata Hari Kedua: Hamas Bebaskan 17 Sandera Termasuk 4 Warga Asing
Menurut seorang pejabat Palestina yang terlibat dalam upaya diplomatik, Hamas berkomitmen mempertahankan gencatan senjata selama empat hari yang telah disepakati dengan Israel.
Hal ini menandai penghentian permusuhan pertama sejak para pejuang Hamas melancarkan serangan kilat ke Israel pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 individu.
Menanggapi serangan kilat itu, Israel telah menyatakan niatnya untuk melenyapkan Hamas yang menguasai Gaza. Balasan Israel meliputi pengeboman udara, penembakan artileri ke kantong terkepung tersebut, dan serangan darat di bagian utara.
Hingga Sabtu kemarin, otoritas kesehatan Palestina melaporkan bahwa sekitar 14.800 orang, dengan sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak, telah kehilangan nyawa dalam perang terbaru Israel-Hamas.