Apindo Beberkan Kendala Pertumbuhan Industri Digital Indonesia

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani. Foto: Medcom.id/Husen.

Apindo Beberkan Kendala Pertumbuhan Industri Digital Indonesia

Media Indonesia • 28 November 2023 13:21

Jakarta: Industri digital memiliki potensi yang cukup besar untuk mendongkrak perekonomian Indonesia. Itu diikuti dengan pertumbuhan pesat dan dominasi penduduk usia muda yang sedianya cakap pada teknologi. Namun potensi itu dihadapkan oleh sejumlah kendala.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengungkapkan, terdapat tiga tantangan yang dihadapi oleh industri digital di Tanah Air. Hal itu mesti ditangani agar potensi dari sektor tersebut dapat terealisasi dan mendukung kemajuan ekonomi dalam negeri.

"Kita butuh pemerintah dan pemangku kepentingan bekerja sama dan mewujudkan iklim industri digital yang inovatif, adil, dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya dalam Indonesia Digital Summit 2023 bertema Proyeksi Masa Depan Ekonomi Digital Indonesia 2024-2029, Selasa, 28 November 2023.

Kendala pertama, yaitu terkait iklim investasi yang urung mendukung pertumbuhan industri digital. Padahal hal tersebut merupakan fondasi bagi kemajuan sektor usaha tersebut. Salah satunya ialah perlunya ada kebebasan ruang gerak bisnis untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.

Shinta mengatakan, kebebasan gerak bisnis itu mencakup penentuan harga, promosi margin, variasi produk dan layanan, serta strategi lainnya. Hal tersebut perlu dilindungi oleh pemerintah dalam porsi yang wajar.

Kedua, berkaitan dengan kerangka regulasi yang suportif terhadap industri digital. "Ini menjadi sangat penting mengingat faktor kepastian hukum dan kerangka regulasi yang jelas akan mampu meningkatkan kepercayaan para investor dalam berinvestasi pada infrastruktur teknologi di Tanah Air. Karenanya infrastruktur digitalisasi ini kunci," tutur Shinta.

Ketiga, yaitu yang terkait dengan tenaga ahli digital. Itu penting lantaran kemajuan teknologi sepatutnya diikuti dengan peningkatan kecakapan sumber daya manusia. Terlebih saat ini Indonesia sedang mengalami bonus demografi.

Baca juga: RI Hadapi Banyak PR Demi Optimalisasi Ekonomi Digital
 

Dorong kerja sama dunia usaha-pemerintah


Kerja sama antara dunia usaha dan pemerintah diperlukan guna mendorong kompetensi SDM terhadap pemanfaatan teknologi. "Pemerintah dan swasta perlu menggalakkan upskilling dan reskilling kemampuan digitalisasi yang lebih luas, untuk membangun digital talent hub. Dengan talent digital yang dapat bersaing, tidak hanya di Asia tapi juga global," jelas Shinta.

Menurutnya, tiga elemen itu menjadi penting untuk ditangani dalam mendorong pertumbuhan industri digital dalam negeri. Dengan begitu, potensi yang besar dari sektor tersebut pada perekonomian dapat betul-betul dirasakan manfaatnya.

Adapun Indonesia saat ini telah menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Kontribusi industri digital di dalam negeri tahun ini diproyeksikan mencapai USD82 miliar dan naik empat kali lipat di 2030.

"Regulator sangat memengaruhi arah pertumbuhan ekonomi digital, termasuk dalam menavigasi tantangan industri. Berbagai kebijakan telah dilakukan seperti blue print sistem pembayaran digital nasional yang telah membuat adopsi pembayaran digital naik pesat. Namun ada juga banyak kendala yang dihadapi industri ini," tegas Shinta.

(M ILHAM RAMADHAN)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)