Rosan Bidik Proyek Waste to Energy Rampung 2 Tahun

Jakarta: Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menyebut terdapat 10 daerah yang akan menjadi tempat pelaksanaan proyek waste to energy. Rosan menargetkan proyek ini rampung dalam dua tahun pembangunan.

Sebelumnya direncanakan program ini ditargetkan dibangun pada 33 titik. Namun dari hasil evaluasi dan analisis Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), saat ini baru 10 titik yang siap dibangun.

"Yang direncanakan memang di 33 titik, tapi hasil dari asesmennya, dari analisis dan evaluasinya dari KLH kemudian Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu, saat ini ada 10 daerah yang sudah siap," tutur Rosan dalam forum bertajuk "1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth" di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, dikutip Jumat, 17 Oktober 2025.


Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani. Foto: MTVN/Duta Erlangga.
 

 

10 titik pembangunan proyek

Menurut Rosan, 10 daerah ini dinilai siap dari segi bahan baku hingga kesiapan infrastrukturnya.

"Siap dalam arti kata siap dari kebutuhan sampahnya dengan minimum adalah 1.000 ton per hari. Siap dalam lahannya dan juga siap dari infrastrukturnya termasuk air," ungkap dia.

Adapun 10 titik pembangunan proyek tersebut di antaranya Tangerang, Bekasi, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Bali, dan Makassar. Rosan menegaskan proyek ini akan rampung dalam dua tahun pembangunan dan prosesnya akan berlangsung secara transparan.

"Kita terbuka aja untuk prosesnya karena kita akan jalankan prosesnya secara transparan dan terbaik. Target memang kita sampaikan dalam waktu dua tahun pembangunannya sudah harus selesai," jelas dia. (Alfiah Ziha Rahmatul Laili)