M Sholahadhin Azhar •  4 November 2025 11:49 
                
                
                    
                        Jakata: Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memerintahkan jajaran bersiap menghadapi curah hujan tinggi, hingga sangat tinggi. Kondisi itu diprakirakan terjadi pada awal November hingga Februari 2026.
Pramono mengingatkan Jakarta merupakan wilayah dataran rendah yang berada pada muara sungai. Ibu Kota dialiri 13 sungai, dua kanal, dan dua floodway (jalur khusus mengaliri banjir) yang bermuara ke utara.
“Sebagian besar wilayahnya berada di bawah permukaan air laut. Dengan beberapa titik cekungan, setiap musim penghujan kita dihadapkan pada risiko genangan dan banjir,” kata Pramono dikutip dari Antara, di Jakarta, Selasa, 4 November 2025.
 
Hal itu diungkap saat Apel dan Simulasi Kesiapsiagaan Jaga Jakarta Dalam Menghadapi Musim Penghujan di Ruang Limpah Sungai Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Selain menghadapi curah hujan yang tinggi, lanjut dia, limpasan dari wilayah Bogor, Depok, dan Puncak juga diprakirakan meningkat signifikan dengan potensi curah hujan di atas 500 mm per bulan.
Selain itu, fenomena pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase bulan purnama dan perigee berpotensi menimbulkan banjir rob di kawasan pesisir utara Jakarta.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyiapkan sejumlah langkah utama sebagai antisipasi. Yang pertama, Pemprov DKI melakukan pengerukan di 1.803 titik sungai dan waduk dengan volume mencapai 721.243 meter kubik untuk meningkatkan daya tampung air.
Selain itu, Jakarta menyiapkan 560 pompa stasioner di 191 lokasi dan 627 pompa mobile di 5 wilayah administrasi, didukung 258 ekskavator, 449 dump truck, dan sarana lainnya serta menyiapkan tujuh rumah pompa dan pintu air untuk mengantisipasi banjir rob.
“Secara bertahap, menerapkan nature-based solution dalam pembangunan waduk, situ, dan embung di Jakarta. Serta melakukan penebangan pohon tua serta penopingan sebanyak sampai dengan saat ini 62.161 pohon yang berisiko tumbang,” jelas Pramono.
Langkah antisipasi lainnya seperti menyiapkan pasukan pelangi yang terdiri dari unsur lintas dinas untuk pemantauan dan penanganan cepat di lapangan serta melakukan sosialisasi dan edukasi cuaca ekstrem agar masyarakat selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung/Antara
Kepada jajarannya, Pramono mengingatkan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya soal alat dan logistik. Tetapi, soal komitmen dan kerja kolaboratif.
“Untuk itu saya meminta agar dilakukan peremajaan pohon tua di titik-titik rawan. Optimalkan seluruh sumber daya untuk penopingan, pembersihan, dan perapihan pohon. Pastikan semua pompa dan pintu air berfungsi optimal serta kondisi siap untuk beroperasi,” kata Pramono.