Pemkab Malang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana hidrometeorologi Hingga Januari 2026

Sejumlah rumah warga rusak akibat terjangan puting beliung di wilayah Dusun Krajan, Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Minggu siang, 2 November 2025/Dok. Polres Malang.

Pemkab Malang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana hidrometeorologi Hingga Januari 2026

Daviq Umar Al Faruq • 4 November 2025 15:19

Malang: Pemerintah Kabupaten Malang menetapkan status tanggap darurat hidrometeorologi hingga Januari 2026. Kebijakan ini diambil sebagai antisipasi menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi masih berlanjut.

Angin puting beliung yang menerjang Dusun Krajan, Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, pada Minggu, 2 November 2025, menjadi salah satu pemicu penetapan status ini. Sebanyak 160 rumah mengalami kerusakan akibat terjangan angin.

"Kabupaten Malang ini sudah tidak siaga lagi, tapi sudah tanggap darurat. Kita sampai Januari. Mulai dari tanggal 29, 30 Oktober banyak tanda-tanda sudah tampak, seperti pohon tumbang, akhirnya kita menentukan status tanggap darurat," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang, Ichwanul Muslimin, Selasa, 4 November 2025.

Setelah proses pendataan, BPBD akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan langkah pencegahan, termasuk pemangkasan pohon berisiko tumbang. "Setelah ini kita data, nanti kita agendakan untuk perempesan supaya tidak terlalu berisiko bagi masyarakat. Kita kerja sama dengan Bina Marga karena mereka yang punya kewenangan," jelas Ichwanul.

BPBD juga mengirim surat resmi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) untuk mengoordinasikan pemangkasan pohon di jalur provinsi dan nasional. "Kita sudah bersurat, tinggal menunggu jawaban dari balai karena tidak bisa sembarangan memangkas pohon di jalan provinsi atau nasional," beber Ichwanul.

Ichwanul mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem. Beberapa wilayah berisiko tinggi antara lain Dau, Singosari, Ngajum, Lawang, Karangploso, Jabung, Pakis, Tajinan, Poncokusumo, Bululawang, Sumberpucung, dan Pagelaran.

"Saya imbau masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah rawan, agar menanam pohon-pohon besar. Pohon bisa memecah angin dan mengurangi kekuatan puting beliung. Kalau daerahnya terbuka tanpa pepohonan, dampaknya bisa lebih parah," pungkas Ichwanul.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)