Mana Hewan Kurban Terbaik? Unta, Sapi, atau Kambing?

Jakarta: Menjelang Hari Raya Iduladha yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, umat Muslim di seluruh dunia mulai mempersiapkan hewan kurban sebagai bentuk ketaatan dan pendekatan diri kepada Allah SWT.

Tradisi tahunan ini bukan sekadar ritual penyembelihan, tetapi merupakan simbol pengorbanan, ketulusan, dan kepedulian sosial terhadap sesama.

Di tengah beragam pilihan hewan kurban yang tersedia, mulai dari kambing, sapi, hingga unta, muncul pertanyaan penting: hewan mana yang paling utama menurut syariat Islam? Apakah ukurannya, harga, atau kemanfaatannya yang menjadi penentu keutamaan hewan kurban?

Pertanyaan ini relevan untuk dijawab agar pelaksanaan ibadah kurban tidak hanya sah secara syariat, tetapi juga memiliki nilai keutamaan yang lebih tinggi di sisi Allah. Berikut penjelasannya.
 

Hadis Nabi: Pilih Hewan yang Terbaik

Rasulullah saw. memberikan teladan agar umatnya memilih hewan kurban yang berkualitas. Dalam sebuah hadis disebutkan:

“Dari 'Aisyah atau dari Abu Hurairah (diriwayatkan) bahwasanya Rasulullah saw. ketika akan berkurban beliau membeli dua kambing yang besar, gemuk, bertanduk, putih namun ada warna hitamnya,” (HR Ibnu Majah dan al-Baihaqi).

Hadis ini menjadi rujukan penting bahwa hewan kurban harus sehat, tidak cacat, dan memiliki nilai yang tinggi, baik dari sisi fisik maupun manfaat sosialnya.
 

Pendapat Ulama: Mana yang Lebih Afdhal?

Dalam Pengajian Tarjih Muhammadiyah pada Rabu, 14 Juni, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Fuad Zein, menjelaskan bahwa para ulama berbeda pendapat mengenai hewan kurban yang paling utama.

“Jika mengacu kepada pendapat Hanafiyah, Syafi’iyah, Hanabilah, Ibnu Hazm, maka berkurban dengan satu unta lebih baik dari satu sapi.

Satu sapi lebih baik dari satu domba. Dan satu domba lebih baik dari satu per tujuh sapi,” ujar Fuad, dikutip dari Muhammadiyah.or.id, Yogyakarta, 14 Juni 2023.

Namun, Imam Malik dari mazhab Maliki berpendapat sebaliknya. Menurut beliau, kambing justru lebih utama, kemudian sapi, lalu unta.

“Yang terbaik adalah kambing, kemudian sapi, lalu unta,” jelas Fuad, mengutip pendapat ulama Maliki. Pendapat ini didasarkan pada riwayat Anas bin Malik yang mengatakan bahwa Nabi saw. lebih sering berkurban dengan kambing atau domba: "Rasulullah saw. berkurban dengan dua domba, dan saya berkurban dengan dua domba" (HR al-Bukhari).
 

Baca Juga: Hewan Kurban di Lapak Daerah Jateng Dipastikan Laik Sembelih

 

Mengapa Unta Dinilai Lebih Utama?

Fuad Zein menyebutkan tiga alasan utama mengapa mayoritas ulama mengunggulkan unta sebagai hewan kurban terbaik:

1. Dalam hadis tentang keutamaan hari Jumat disebutkan:

“Barangsiapa mandi pada hari Jumat, kemudian pergi pada saat pertama maka seakan-akan ia berkurban unta, lalu sapi, lalu kambing...” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Ini memberi isyarat bahwa unta menempati posisi tertinggi dalam simbolik ibadah.

2. Unta memiliki tubuh lebih besar, harga lebih mahal, dan jumlah daging lebih banyak. Dengan begitu, manfaat sosialnya juga lebih luas karena dapat mencukupi kebutuhan lebih banyak orang, bisa melebih cangkupan sapi yang diwajibkan hanya untuk tujuh orang.

3. Rasulullah SAW sendiri menurut Fuad, memilih kambing bukan karena lebih utama, tetapi karena alasan kemudahan bagi umat. Tidak semua orang memiliki akses terhadap unta, dan Nabi ingin memberikan kemudahan dalam menjalankan syariat kurban.

Fuad menambahkan bahwa perbedaan pendapat ini bukan untuk dipertentangkan, tetapi menjadi bukti keluasan fiqh dan fleksibilitas dalam ibadah. Hakikat kurban terletak pada ketulusan dan pengorbanan, bukan pada jenis hewan semata.

Dari berbagai pandangan tersebut, jelas bahwa semua hewan kurban sah selama memenuhi syarat: cukup umur, sehat, dan tidak cacat. Namun, bila dilihat dari sisi keutamaan menurut mayoritas ulama, urutannya adalah unta, sapi, lalu kambing. Sedangkan menurut Imam Malik, kambing justru menempati posisi teratas.

Namun, tidak peduli hewan kurban mana yang terbaik, tetaplah yang paling penting dalam kurban adalah niat yang ikhlas dan pelaksanaannya yang sesuai syariat. Rasulullah saw. mengingatkan agar ibadah tidak menjadi ajang pamer atau persaingan sosial.

“Boleh berkurban lebih dari satu selama tidak dengan tujuan bangga. Walaupun satu kurban, cukup untuk satu keluarga,” jelas Fuad, dikutip dari Muhammadiyah.or.id, Yogyakarta, 14 Juni 2023.

Dengan demikian, menjelang Iduladha 6 Juni 2025 ini, pilihlah hewan kurban terbaik yang sesuai dengan kemampuan, syarat syariat, dan niat tulus untuk beribadah kepada Allah SWT.