Ilustrasi. Metrotvnews.com.
Al Abrar • 23 May 2025 19:15
Jakarta: Pencegahan penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain) tak melulu harus dikemas serius. Melalui pendekatan edutainment yakni paduan edukasi dan hiburan. Komunitas Sahabat Rekan Sebaya mengajak ratusan pelajar tingkat SLTAK memahami bahaya narkoba dengan cara yang lebih akrab dan membekas.
Upaya kreatif ini ditampilkan dalam Temu Akbar Peer Educator jenjang SLTAK yang digelar BPK Penabur Jakarta pada Jumat, 16 Mei 2025, di Aula Penabur Intercultural Tanjung Duren, Jakarta Barat. Kegiatan tersebut sekaligus menandai akhir masa tugas para pendidik sebaya di 16 sekolah binaan, termasuk SMAK Penabur Paledang, SMAK Penabur Serang, dan dua unit Penabur Intercultural Secondary di Tanjung Duren dan Kelapa Gading.
“Mereka menyampaikan materi secara edutainment. Jadi, tadi kita diajak nyanyi bareng, masuklah materinya buat umur kita,” ujar Xavier, siswa kelas X SMAK Penabur Bintaro Jaya yang ikut dalam kegiatan.
Menurut Xavier, pendekatan ini tak hanya menyenangkan tetapi juga efektif. Ia mengaku mendapat wawasan baru tentang bagaimana mendekati teman yang terjerumus dalam penyalahgunaan zat adiktif dengan cara yang empatik dan tepat.
Program edukator sebaya sendiri merupakan inisiatif lama dari BPK Penabur Jakarta yang bertujuan menjadikan siswa sebagai agen perubahan. Selama masa tugasnya, mereka mengampanyekan gaya hidup sehat dan menyosialisasikan bahaya rokok, alkohol, NAPZA, serta kecanduan gawai.
“Ini merupakan program yang berfokus pada kesehatan fisik, mental, dan spiritual. Peserta didik dipilih menjadi mentor untuk mengantisipasi pengaruh negatif NAPZA dan menjaga kesehatan mental warga sekolah lewat gerakan anti perundungan,” terang Kepala SMAK Penabur Bintaro Jaya, Yanner, yang menjadi penanggung jawab program tingkat SLTA.
Xavier bercerita, tim di sekolahnya terdiri dari tujuh siswa kelas X yang dipilih secara sukarela oleh angkatan sebelumnya. Mereka menggagas berbagai program seperti olahraga pagi bersama hingga kampanye konsumsi makanan sehat dengan membawa buah dan sayuran ke sekolah.
“Dalam satu hari, teman-teman pakai baju bebas sesuai dengan warna buah atau sayuran yang dibawa. Kami promosikan kegiatan ini keliling dari kelas ke kelas, dibantu guru-guru juga,” katanya.