Warga Gaza berebut meraih bantuan makanan. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 28 May 2025 18:22
Gaza: Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) telah mengirimkan 462.000 makanan kepada warga Palestina "yang sangat membutuhkan" melalui 8.000 kotak makanan. Ini disampaikan Juru Bicara Kemterian Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Tammy Bruce, pada Selasa, 27 Mei 2025.
Bruce mengatakan kepada wartawan bahwa organisasi yang didukung AS tersebut mulai memberikan bantuan berdasarkan prinsip kemanusiaan, yakni “kemandirian dan ketidakberpihakan" di tengah serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza.
Setiap kotak makanan dapat memberi makan 5,5 orang selama tiga setengah hari. “Ini pengiriman bantuan utama (besar) pertama, jika bukan satu-satunya bantuan yang telah kami dengar selama berbulan-bulan,” ucap Bruce, seperti dikutip dari Anadolu, Rabu 28 Mei 2025.
Namun pernyataan Bruce terkait pengiriman bantuan ini muncul di tengah laporan serangan Israel terhadap Palestina yang bergegas ke fasilitas distribusi bantuan di kota selatan Rafah. Akibatnya beberapa orang terluka, menurut otoritas setempat.
“Rencana pendudukan Israel untuk mendistribusikan bantuan pada apa yang disebut ‘zona penyangga’ telah gagal total,” kata Kantor Media Pemerintah Gaza dalam sebuah pernyataan.
“Pasukan Israel telah melepaskan tembakan ketika ribuan warga Palestina yang kelaparan tengah menuju ke fasilitas bantuan,” sebut kantor media itu.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) memperingatkan bahwa distribusi bantuan GHF berisiko mengalihkan perhatian dari prioritas kemanusiaan yang lebih mendesak di Gaza, seperti akses bantuan berkelanjutan dengan kondisi aman, dan persetujuan cepat untuk pemberian pasokan darurat.
TRIAL International pun telah menegaskan kepada otoritas Swiss untuk menyelidiki aktivitas GHF yang berpusat di Jenewa, meningkatkan kewaspadaan atas penggunaan kontraktor militer swasta untuk melindungi lokasinya dan memperingatkan risiko bagi warga di Gaza.
Para kritikus juga memperingatkan terkait warga Palestina yang harus melakukan perjalanan jauh ke lokasi distribusi Gaza selatan dapat memaksa pengungsian dan membahayakan diri warga. Bruce sendiri menolak untuk menanggapi kekhawatiran ini selama jumpa pers, ia hanya berfokus pada pencapaian kiriman bantuan GHF.
(Nada Nisrina)