Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik sejumlah pimpinan eselon I. (Youtube Kemenkeu)
Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan harapan Presiden Prabowo Subianto kepada para pejabat eselon I Kementerian Keuangan yang baru dilantik. Sebanyak 22 orang dilantik, termasuk Bimo Wijayanto sebagai Dirjen Pajak dan Djaka Budi Utama Dirjen Bea Cukai.
Untuk Dirjen Pajak, ia mengatakan, harapan Presiden adalah penerimaan negara harus meningkat, tax ratio harus meningkat, pelayanan kepada wajib pajak harus membaik, kepastian mengenai perpajakan juga harus meningkat, transparansi dan tata kelola harus terus diperbaiki.
"Di tengah dinamika global yang luar biasa, pergeseran geopolitik yang membawa dimensi ekonomi dan finansial yang sangat nyata, dan pergerakan dari berbagai instrumen yang terus kita ciptakan," ujar Sri Mulyani, Jumat, 23 Mei 2025.
Waspadai berbagai risiko
Dari sisi Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, ia meminta agar mampu menjaga secara waspada berbagai kemungkinan risiko dari kebijakan, instrumen, hingga pergerakan
market atau pasar yang sering terjadi sangat tiba-tiba
"Dan dari sisi kompleksitas untuk kita mampu terus menjaga keuangan negara secara
sustainable," ungkap dia.
(Ilustrasi gedung Kementerian Keuangan. Foto: Dok Kemenkeu)
Kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Sri Mulyani berpesan agar pengelolaan dan pemanfaatan aset harus mampu terus menciptakan nilai tambah produktif bagi perekonomian dengan aset lebih dari Rp13 ribu triliun.
Sementara di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) yang sering memberikan kemudahan, namun juga pada saat yang sama sering dikeluhkan harus terus diperbaiki.
"Masyarakat menginginkan penerimaan pajak naik, namun masyarakat dan dunia usaha biasanya juga sangat segan untuk mau membayar pajak. Ini adalah kontradiksi yang harus terus menerus dikelola. Setiap rupiah yang kita kumpulkan tidak menjadi hanya sekedar penerimaan negara, namun dia mampu untuk menjawab tantangan-tantangan struktural," tegas Sri Mulyani.
Harapan ke Dirjen Pajak dan Bea Cukai yang baru
Khusus kepada Bimo dan Djaka, Sri Mulyani berharap adanya kerja sama erat dalam mengelola penerimaan negara, baik dari pajak maupun penerimaan negara bukan pajak. Apalagi Presiden telah menyampaikan berkali-kali agar penerimaan negara, terutama dari kegiatan-kegiatan yang dilihat sebagai ilegal atau menyalahi aturan harus dikoreksi.
"Maka kehadiran Pak Djaka merupakan suatu nilai tambah yang kami harapkan akan mendukung dan meningkatkan kemampuan Kementerian Keuangan untuk melakukan koordinasi yang jauh lebih baik dan efektif dengan berbagai aparat penegak hukum dan instansi-instansi lainnya," ungkapnya.