Perintah Gencatan Senjata Tiga Hari dari Putin Mulai Berlaku

Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: EFE-EPA

Perintah Gencatan Senjata Tiga Hari dari Putin Mulai Berlaku

Fajar Nugraha • 8 May 2025 14:05

Moskow: Perintah Presiden Rusia Vladimir Putin untuk gencatan senjata tiga hari dengan Ukraina mulai berlaku pada Kamis 8 Mei 2025, sebuah langkah yang menurut Kremlin akan menguji kesiapan Kyiv untuk perdamaian tetapi Ukraina telah mengecamnya sebagai lelucon.

Tidak segera jelas apakah kedua belah pihak mematuhi gencatan senjata, bahkan dengan para pemimpin dunia –,termasuk Xi Jinping dari Tiongkok, Luiz Inacio Lula da Silva dari Brasil dan Aleksandar Vucic dari Serbia,– di Moskow untuk memperingati berakhirnya Perang Dunia II.

Putin secara sepihak memerintahkan langkah tersebut bertepatan dengan parade Hari Kemenangan Moskow pada Jumat 9 Mei 2025. Ukraina tidak pernah menyetujui usulan tersebut, telah menolaknya sebagai sandiwara dan sebaliknya menyerukan gencatan senjata selama 30 hari.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah berupaya untuk mengakhiri serangan militer tiga tahun Moskow terhadap Ukraina sejak pelantikannya pada Januari, tetapi gagal meredakan permusuhan antara kedua musuh.

Beberapa jam sebelum perintah Putin mulai berlaku, Moskow dan Kiev melancarkan serangan udara, yang menyebabkan penutupan bandara di Rusia dan menewaskan sedikitnya dua orang di Ukraina.

Kremlin mengatakan pasukan Rusia akan menghormati perintah Putin selama liburan, tetapi akan menanggapi "segera" jika Ukraina melancarkan tembakan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali menyerukan gencatan senjata selama 30 hari dalam pidato malamnya pada hari Rabu.

"Kami tidak menarik usulan ini, yang dapat memberi kesempatan pada diplomasi. Namun, dunia tidak melihat tanggapan apa pun dari Rusia," kata Zelensky, France24.

Negosiasi langsung

Putin mengumumkan gencatan senjata bulan lalu sebagai isyarat "kemanusiaan", menyusul tekanan dari Amerika Serikat untuk menghentikan serangannya selama tiga tahun terhadap Ukraina.

Pemimpin Rusia menolak usulan bersama AS-Ukraina untuk gencatan senjata tanpa syarat pada Maret, dan sejak itu hanya menawarkan sedikit kontribusi untuk upaya perdamaian Trump.

Ukraina mengatakan tidak yakin Rusia akan mematuhi gencatan senjata ini dan menuduh Moskow melakukan ratusan pelanggaran selama gencatan senjata 30 jam sebelumnya yang diperintahkan Putin untuk Paskah.

Rusia, yang melancarkan serangan militer skala penuh terhadap Ukraina pada tahun 2022, menembakkan lebih dari 100 pesawat nirawak dan beberapa rudal balistik ke tetangganya antara Selasa malam dan Rabu sore, menewaskan seorang ibu dan putranya, kata Kyiv.

Gedung Putih menjadi semakin frustrasi dengan kurangnya kemajuan menuju kesepakatan damai antara pihak-pihak yang bertikai, meskipun ada upaya dari Presiden AS Donald Trump.

Wakil Presiden AS JD Vance pada hari Rabu meminta keduanya untuk melakukan pembicaraan langsung. "Kami pikir mungkin mustahil bagi kami untuk memediasi ini sepenuhnya tanpa setidaknya beberapa negosiasi langsung antara keduanya," pungkas Vance.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)