Pembangunan SDM yang Demokratis Dinilai Harus Bersandar pada Nilai HAM

Menteri HAM Natalius Pigai saat memberikan kuliah umum di Universitas Mahendradatta, Denpasar, Bali. Dok Humas Kementerian HAM

Pembangunan SDM yang Demokratis Dinilai Harus Bersandar pada Nilai HAM

Arga Sumantri • 11 May 2025 09:00

Jakarta: Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengungkapkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci dalam menyongsong generasi emas 2045. Pembangunan SDM setidaknya harus memenuhi tiga aspek utama, yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Pernyataan ini disampaikan Pigai saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Mahendradatta, Denpasar, Bali, Sabtu, 10 Mei 2025. Pigai menekankan pentingnya kolaborasi pemerintah dan swasta dalam membangun SDM melalui dunia pendidikan.  

"Kita mesti membangun pola pikir SDM yang demokratis dengan berakar pada HAM, keadilan sosial, dan kepedulian terhadap lingkungan sesama," kata Pigai melalui keterangan tertulis, Minggu, 11 Mei 2025. 

Pigai mengungkapkan tengah mendorong pengarusutamaan HAM di Tanah Air. Program ini diproyeksikan menjangkau dan melibatkan satu juta ASN dan 250 ribu masyarakat, termasuk akademisi, komunitas, dan pelaku usaha. 

Ia meyakini kesadaran HAM di tengah masyarakat akan mendorong transformasi pembangunan Indonesia di segala dimensi. Baik ekonomi, sosial, budaya, politik, dan hukum. 

"Sehingga, visi besar Indonesia untuk menjadi kekuatan yang berpengaruh di kawasan dan global akan dapat diwujudkan," ungkapnya.
 

Baca juga: Menteri Pigai Nilai Kebijakan Mengirim Siswa ke Barak Militer Tak Langgar HAM, Ini Alasannya

Kesepakatan kerja sama

Usai penyampaian kuliah umum, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian HAM dan Universitas Mahendradatta, yang mencakup kerja sama di sejumlah bidang. Antara lain sinergi tugas dan fungsi terkait HAM, pendampingan penyusunan dan evaluasi kebijakan pengarusutamaan HAM, peningkatan kapasitas SDM, kolaborasi dalam penguatan dan publikasi HAM, serta embentukan atau revitalisasi pusat studi HAM.

Pigai turut menghadiri kegiatan di Yayasan Kepustakaan Bung Karno atau Museum Agung Pancasila. Ia meneken prasasti pendirian Pusat Kajian HAM. Penandatanganan ini merupakan bagian dari  komitmen terhadap penguatan nilai-nilai HAM di ranah akademik dan masyarakat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)