Ilustrasi bendera Amerika Serikat dan Iran. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 5 February 2025 17:08
Teheran: Pemerintah Iran menegaskan bahwa politik luar negerinya selalu didasarkan pada prinsip martabat, kebijaksanaan, dan kepentingan nasional. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap kesiapan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Juru bicara pemerintah Iran, Fatemeh Mohajerani, dalam konferensi pers hari ini menegaskan bahwa pendekatan polugri Iran tetap berpegang pada tiga prinsip utama, yakni menjaga martabat bangsa, menerapkan kebijaksanaan dalam setiap keputusan, serta mengutamakan kepentingan nasional.
"Kebijaksanaan berarti melihat apa yang terjadi di balik layar dan memahami situasi dengan benar," ujar Mohajerani saat ditanya mengenai pernyataan Trump yang menyatakan kesediaannya berdialog dengan Teheran, seperti dikutip dari Asia One, Rabu, 5 Februari 2025.
Sehari sebelumnya, Trump kembali mengaktifkan kampanye "tekanan maksimum” terhadap Iran, yang mencakup upaya menekan ekspor minyak Iran hingga nol guna mencegah negara itu memperoleh senjata nuklir.
Saat menandatangani memorandum presiden terkait kebijakan tersebut, Trump menggambarkan langkah itu sebagai keputusan sulit. Namun, ia juga menegaskan keterbukaannya untuk mencapai kesepakatan dengan Iran dan siap berbicara dengan Presiden Masoud Pezeshkian.
Ketegangan antara Washington dan Teheran meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah AS keluar dari perjanjian nuklir Iran di tahun 2018 dan memberlakukan kembali sanksi berat.
Dengan pernyataan terbaru Trump, masih belum jelas apakah ada potensi nyata untuk dialog antara kedua negara atau apakah ketegangan akan terus berlanjut. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Trump Pulihkan Sanksi 'Tekanan Maksimum' untuk Iran