Ilustrasi. Foto: Unplash
Annisa Ayu Artanti • 14 January 2025 08:29
New York:
Harga minyak naik sekitar dua persen ke level tertinggi selama empat bulan terakhir pada perdagangan Senin.
Peningkatan ini terjadi di tengah ekspektasi sanksi AS yang lebih luas terhadap minyak Rusia. Sehingga memaksa para pembeli di India dan Tiongkok untuk mencari pemasok lain.
Melansir Investing.com, Selasa, 14 Januari 2025, harga minyak mentah berjangka Brent naik USD1,25, atau 1,6 persen menjadi USD81,01 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik USD2,25, atau 2,9 persen, menjadi USD78,82.
Ilustrasi. Foto: ICDX
Tiongkok dan India mencari pemasok lain
Penyuling Tiongkok dan India mencari pasokan bahan bakar alternatif saat mereka beradaptasi dengan sanksi baru AS terhadap produsen dan kapal tanker Rusia yang dirancang untuk mengekang pendapatan eksportir minyak terbesar kedua di dunia.
“Ada kekhawatiran yang nyata di pasar mengenai gangguan pasokan. Skenario terburuk untuk minyak Rusia tampaknya menjadi skenario yang realistis,” kata analis PVM, Tamas Varga.
“Namun tidak jelas apa yang akan terjadi ketika Donald Trump mulai menjabat pada perdagangan Senin depan,” ujar dia.
Goldman Sachs memperkirakan kapal-kapal yang ditargetkan oleh sanksi baru tersebut mengangkut 1,7 juta barel per hari (bph) minyak pada 2024, atau 25 persen dari ekspor Rusia. Bank ini semakin mengharapkan proyeksi untuk kisaran Brent USD70-USD85 untuk bergerak naik.
Setidaknya 65 kapal tanker minyak telah berlabuh di berbagai lokasi, termasuk di lepas pantai Tiongkok dan Rusia, sejak Amerika Serikat mengumumkan paket sanksi baru.
Banyak dari kapal tanker yang disebutkan telah digunakan untuk mengirim minyak ke India dan Tiongkok setelah sanksi Barat sebelumnya, dan pembatasan harga yang diberlakukan oleh negara-negara Kelompok Tujuh pada 2022 mengalihkan perdagangan minyak Rusia dari Eropa ke Asia. Beberapa kapal juga telah memindahkan minyak dari Iran, yang juga berada di bawah sanksi.
Di sisi lain, enam negara Uni Eropa meminta Komisi Eropa untuk menurunkan batasan harga yang diberlakukan pada minyak Rusia oleh negara-negara G7, dengan alasan hal itu akan mengurangi pendapatan Moskow untuk melanjutkan perang tanpa menyebabkan guncangan pasar.