Trump Hadapi Kritik MAGA atas Rencana Serangan ke Iran

Presiden AS Donald Trump saat pidato di hadapan Kongres. Foto: Guardian

Trump Hadapi Kritik MAGA atas Rencana Serangan ke Iran

Fajar Nugraha • 19 June 2025 23:55

Washington: Wacana serangan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran telah menyebabkan perpecahan dalam koalisi pendukung yang membawa Presiden Donald Trump ke tampuk kekuasaan. Beberapa pendukung yang dikenal ‘MAGA’ mendesaknya untuk tidak melibatkan AS dalam perang Timur Tengah yang baru.

Beberapa sekutu Trump dari Partai Republik, termasuk letnan utama Steve Bannon, telah berselisih dengan Trump. Bannon yang suaranya berpengaruh dalam koalisi “America First” Trump, kemarin mendesak agar militer AS berhati-hati terkait bergabungnya mereka dengan Israel dalam upaya menghancurkan program nuklir Iran.

“Kita tidak bisa melakukan ini lagi,” kata Bannon kepada wartawan.

“Kita akan menghancurkan negara ini,” tegas Bannon.

Fraksi anti-intervensi di Partai Republik mulai waspada saat Trump dengan cepat beralih dari yang sebelumnya terlihat mencari solusi damai dengan Iran, ke kemungkinan meminta dukungan AS bagi kampanye militer Israel.

Kritik tersebut menunjukkan potensi penolakan dari sayap kanan Partai Republik yang berhaluan “Make America Great Again” atau MAGA, jika Trump benar memutuskan untuk ikut campur dalam konflik. Iran sendiri telah memperingatkan bahwa keterlibatan AS akan membawa konsekuensi besar.

Koalisi MAGA telah mendukung Trump dalam pemilihan tahun 2016 dan 2024. Ketika ditanya terkait masalah ini kemarin, Trump tampak tidak peduli bahwa beberapa orang di basisnya dapat meninggalkannya. 

“Saya hanya menginginkan satu hal, Iran tidak dapat memiliki senjata nuklir,” katanya kepada wartawan. Ia mengatakan bahwa beberapa pendukungnya memang kini sedikit tidak senang, tetapi yang lain setuju dengannya bahwa Iran tidak boleh memiliki kekuatan nuklir. 

Marc Short, sekutu mantan Wakil Presiden Mike Pence yang menjabat sebagai direktur legislatif Trump selama masa jabatan pertamanya, menyebut perpecahan dalam partai Trump ini cukup besar. Namun, ia merasa bahwa pada akhirnya sebagian besar pengikut Trump akan tetap loyal kepadanya.

Short mengatakan bahwa keberpihakan Trump dengan Israel mungkin dapat membantunya secara politik. Pemilih yang secara tradisional konservatif lebih suka berdiri bersama Israel. Dalam jajak pendapat Reuters pada bulan Maret, 48% dari Partai Republik setuju bahwa AS harus membela Israel dari ancaman apapun, sementara 28% tidak setuju. 

Tokoh-tokoh berpengaruh dalam gerakan MAGA juga menyuarakan kekhawatirannya, termasuk mantan pembawa acara Fox News Tucker Carlson dan anggota DPR AS Marjorie Taylor Greene, seorang Republikan dari Georgia yang dikenal sebagai sekutu lama Trump.

“Siapa pun yang mendorong keterlibatan penuh AS dalam perang Israel-Iran bukan bagian dari gerakan MAGA,” tulis Greene di media sosial pada Minggu.

“Kami sudah muak dan lelah dengan perang-perang asing,” tutur Greene.

Namun sekutu Trump lainnya, Senator Republik Lindsey Graham dari South Carolina, mengatakan pada hari Selasa bahwa ia berharap Trump akan membantu Israel. Ia menyebut Iran merupakan ancaman eksistensial Israel.


Perpecahan itu terlihat jelas ketika Carlson, dalam program streamingnya, berselisih dengan Senator Republik Ted Cruz dari Texas pada Selasa malam. Carlson mengkritik keras Cruz karena mengupayakan perubahan rezim di Iran, dan Cruz menyatakan dukungannya kepada presiden. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)