Ilustrasi IHSG. MI/Usman Iskandar.
Jakarta: Investasi saham tengah menjadi tren di kalangan masyarakat. Namun tidak semua mengenal apa itu beta saham. Padahal dengan memahami beta saham, maka dapat mengetahui tolak ukur rasio harga, sehingga bisa memperbaiki tingkat risiko dalam portofolio investasi.
Apa itu beta saham?
Dilansir dari laman
OCBC, beta saham adalah indikator untuk mengetahui pergerakan sensitivitas saham mengenai imbal hasil (return), serta tingkat risikonya di pasar secara keseluruhan. Semakin besar nilai beta saham, maka fluktuasi harga instrumen investasi juga semakin tinggi.
Secara umum, pergerakan pasar akan diwakili oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang akan memberitahu secara histori. Sedangkan beta saham untuk mengetahui hubungan antara risiko dengan imbal hasil yang diharapkan ketika berinvestasi.
Jenis Beta Saham
Dalam dunia investasi, beta dilambangkan dengan simbol ?, dan dikategorikan ke dalam tiga jenis, diantaranya yaitu:
1. Saham beta kurang dari satu
Jika pergerakan di pasar menunjukkan beta saham kurang dari satu (? < 1), maka hal ini akan menunjukkan bahwa sensitivitas harga saham lebih kecil dibandingkan IHSG.
Misalnya, suatu perusahaan memiliki nilai beta saham sebesar 0,5 dengan IHSG naik satu persen.
Maka, harga saham di pasar indeks diperkirakan akan naik sebesar 0,5 persen saja. Sebaliknya, apabila IHSG turun dua persen, maka harganya pun akan turun sebanyak satu persen.
(Ilustrasi IHSG. MI/Ramdani)
2. Saham beta di atas satu
Beta saham di atas satu (? > 1) memiliki volatilitas harga yang lebih tinggi, atau di atas pasar.
Misalnya, suatu perusahaan memiliki saham dengan nilai beta 1,5 dengan IHSG yang naik empat persen, maka harga asetnya akan meningkat sebanyak enam persen.
Pada intinya, hal ini menandakan bahwa risiko sensitivitas saham lebih besar daripada keuntungan pasar (return IHSG).
3. Beta saham negatif
Apabila beta saham negatif (? = -), maka tingkat keuntungan saham akan bergerak secara berlawanan dari return pasar atau IHSG.
Dengan begitu, jika keuntungan IHSG menurun, maka harga saham akan mengalami kenaikan, begitupun sebaliknya.
Rumus dan cara menghitung beta Saham
Secara umum, berikut adalah rumus beta saham yang bisa digunakan, yaitu beta saham = Kovarian (return aset atau market) / Varian (return market).
Sementara itu, cara menghitung saham dengan menentukan tiga hal berikut, antara lain yaitu:
- Tingkat risk free rate
- Imbal hasil pasar
- Imbal hasil saham
Bagi seorang investor, manfaat perhitungan beta saham adalah untuk membantu memahami pergerakan aset tersebut, apakah melaju ke arah yang sama dengan pasar atau tidak. Namun, perlu diperhatikan, nilai prediksi ini pun tidak selalu benar.
Pasalnya fluktuasi yang terjadi di pasar tidak pernah terduga, sehingga imbal hasil atau keuntungannya pun tak selalu bisa terdistribusi secara normal. Maka dari itu, ada baiknya menggunakan beta saham dengan tujuan untuk mengevaluasi aset dari berbagai faktor, misalnya teknis atau fundamental.