Fintech Lending Days 2025 di Sorong, Papua. Foto: dok Kredit Pintar.
Ade Hapsari Lestarini • 14 July 2025 16:12
Sorong, Papua: Platform pinjaman digital Kredit Pintar, memperkenalkan inisiatif dalam memajukan kesadaran akan pentingnya survei psikometri bagi para pelaku usaha fintech. Ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan ekosistem pinjaman yang lebih bertanggung jawab dan inklusif.
Platform yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini mengedukasi konsumen dalam Fintech Lending Days 2025 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) di Sorong, Papua Barat Daya, pada 9-10 Juli 2025.
Melalui survei ini, pengguna aplikasi fintech lending akan diajak mengisi kuesioner singkat berbasis ilmu perilaku yang menilai berbagai aspek seperti; tanggung jawab dalam pembayaran cicilan, kebiasaan menabung dan perencanaan keuangan, kemampuan mengelola risiko, pengendalian diri terhadap godaan konsumtif, hingga agar pengguna juga disiplin untuk membuat dan mematuhi anggaran.
Dari survei tersebut menghasilkan skor psikometri yang berfungsi sebagai data keuangan pengguna, sehingga platform penyedia pinjaman daring dapat menyesuaikan limit dan tenor pinjaman sesuai kemampuan pengguna, mencegah beban keuangan berlebih, dan meningkatkan pengalaman pinjaman yang lebih personal.
"Skor psikometri membawa pendekatan baru; dari angka ke empati. Kami ingin memanusiakan proses pinjaman digital. Fitur ini membantu kami melihat pengguna sebagai individu dengan kebiasaan dan kebutuhan unik, bukan sekadar data angka," ujar IT Director Kredit Pintar, Irwan Prabowo, dalam keterangan tertulis, Senin, 14 Juli 2025.
Head of Compliance Kredit Pintar Riscky Aditya. Foto: dok Kredit Pintar.
Inklusi keuangan dan perlindungan konsumen
Menurut dia, perusahaan percaya akses ke pinjaman yang cepat harus dibarengi dengan tanggung jawab bersama untuk menghindari praktik yang merugikan pengguna, seperti pinjaman berlebih atau gagal bayar.
"Seluruh data survei psikometri dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk analisis internal, sesuai dengan regulasi yang berlaku dan di bawah pengawasan OJK," tambah Irwan.
Sebagai rangkaian dari kegiatan Fintech Lending Days 2025, Kredit Pintar Bersama dengan rekan-rekan pengurus AFPI melalui AFPI Goes To Campus berdiskusi dan bertukar pikiran dengan mahasiswa Universitas Victory Sorong guna memberikan pemahaman terkait industri fintek lending melalui tema "Pindar Bukan Pinjol; Cermat Memilih, Cerdas Mengelola".
Head of Compliance Kredit Pintar Riscky Aditya menjelaskan kepada para mahasiswa Universitas Victory Sorong mengenai pentingnya memahami secara menyeluruh struktur pinjaman, termasuk suku bunga, biaya administrasi, denda keterlambatan, dan skema pembayaran secara keseluruhan. Ia juga menekankan dampak serius dari gagal bayar, seperti penurunan skor kredit, proses penagihan, kemungkinan tercatat dalam daftar hitam SLIK OJK, hingga potensi hambatan dalam proses rekrutmen kerja di masa depan.
Sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan literasi keuangan sejak dini, Kredit Pintar secara konsisten menghadirkan edukasi tidak hanya kepada pengguna aktif, tetapi juga menyasar segmen muda seperti mahasiswa. Program literasi ini dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang hak dan kewajiban sebagai peminjam, serta mendorong perilaku keuangan yang bijak dan bertanggung jawab dalam menghadapi layanan pinjaman digital.
"Sepanjang 2022 hingga Juni 2025, Kredit Pintar melalui program Kelas Pintar Bersama telah menjangkau lebih dari 2.300 anggota masyarakat di 36 kota di Indonesia. Jumlah ini akan terus bertambah seiring komitmen kami dalam menyediakan edukasi yang merata, memperluas inklusi keuangan, serta membekali masyarakat dengan pengetahuan untuk mengambil keputusan finansial yang cerdas, aman, dan berkelanjutan di era digital," tutup Brand Manager Kredit Pintar, Puji Sukaryadi.