Donald Trump Tawarkan Dua Juta PNS AS Delapan Bulan Gaji untuk Resign

Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)

Donald Trump Tawarkan Dua Juta PNS AS Delapan Bulan Gaji untuk Resign

Willy Haryono • 29 January 2025 12:59

Washington: Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka menawarkan pembayaran delapan bulan gaji kepada dua juta pegawai federal penuh waktu sipil untuk mengundurkan diri. Ini merupakan bagian dari rencana Trump untuk secara drastis memangkas jumlah pegawai negeri sipil (PNS) di berbagai lembaga pemerintahan AS.

"Program pengunduran diri yang ditangguhkan" akan memungkinkan pegawai federal untuk tetap menerima gaji hingga 30 September tanpa harus bekerja secara langsung, dan kemungkinan tugas mereka dikurangi atau dihilangkan selama periode itu, menurut email yang dikirim ke pegawai federal dan dilihat oleh media Reuters dan dikutip France 24, Rabu, 29 Januari 2025.

Email tersebut memberi waktu kepada PNS di AS hingga 6 Februari untuk memutuskan apakah akan ikut serta atau tidak. Email tersebut menginstruksikan PNS yang berminat untuk membalas email dari akun pemerintah dan mengetik kata "mengundurkan diri."

Penawaran tersebut mencakup PNS, kecuali mereka yang berada di posisi terkait imigrasi dan keamanan nasional dan orang-orang yang bekerja untuk Layanan Pos AS.

Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini muncul ketika Presiden Donald Trump telah menggunakan hari-hari awalnya menjabat untuk mengecilkan, membersihkan, dan membangun kembali pemerintah federal AS agar sesuai dengan prioritas politiknya.

PNS di Amerika Serikat

Saat ini ada sekitar 2,3 juta PNS di AS di luar pegawai di Layanan Pos. Badan-badan terkait keamanan merupakan bagian terbesar dari tenaga kerja federal, tetapi ratusan ribu orang bekerja di seluruh negeri dalam pekerjaan yang mengawasi perawatan kesehatan veteran, memeriksa pertanian, dan membayar tagihan pemerintah, di antara pekerjaan-pekerjaan lainnya.

Persentase pegawai federal sebagai persentase dari seluruh tenaga kerja nonpertanian, yang sekarang di bawah 2 persen, telah menurun selama beberapa dekade.

Email tersebut mengatakan bahwa pemerintah AS mengharapkan untuk melihat "tenaga kerja yang lebih ramping dan fleksibel."

Sementara militer dan beberapa badan kemungkinan akan menambah jumlah staf mereka, sebagian besar lembaga kemungkinan akan dikurangi melalui restrukturisasi dan pemutusan hubungan kerja, kata email tersebut, seraya memperingatkan bahwa pegawai federal tidak dapat dijamin akan mendapatkan pekerjaan mereka.

"Saat ini, kami tidak dapat memberi Anda jaminan penuh mengenai kepastian posisi atau badan Anda, tetapi jika posisi Anda dihilangkan, Anda akan diperlakukan dengan bermartabat. Reformasi tenaga kerja federal akan menjadi signifikan,” tulis email tersebut.

Baca juga:  AS Akan Bekukan Semua Bantuan Asing, Indonesia Tak Mau Berspekulasi

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)