Investor Mencermati Rebalancing Indeks MSCI

Ilustrasi perdagangan saham di BEI. Foto: dok MI/Susanto.

Investor Mencermati Rebalancing Indeks MSCI

Ade Hapsari Lestarini • 6 November 2025 12:15

Jakarta: Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan pelaku pasar yang mencermati hasil rebalancing (pengocokan ulang) indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI). Indeks MSCI telah dirilis Kamis, 6 November 2025 dini hari waktu Indonesia.

Melansir Antara, Kamis, 6 November 2025, dari dalam negeri, Nico mengatakan data hasil rebalancing indeks MSCI berpotensi mendorong penguatan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dan meramaikan transaksi perdagangan di Bursa.

Hasil rebalancing memperlihatkan beberapa emiten baru masuk list indeks MSCI, dan beberapa lainnya tergantikan dan keluar. Hasil rebalancing indeks MSCI akan diterapkan pada penutupan 24 November 2025, dan efektif pada 25 November 2025.
 

IHSG diproyeksikan menguat


Adapun IHSG diperkirakan akan bergerak menguat pada perdagangan hari ini, dengan sentimen utama akan berasal dari tingkat domestik.

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance 8.160- 8.320," ujar Nico dalam keterangan yang diterima di Jakarta.
 


Ilustrasi perdagangan saham di BEI. Foto: dok MI/Susanto.

Sementara dari makro ekonomi, Nico menilai secara keseluruhan perekonomian Indonesia tetap berada pada jalur positif, namun membutuhkan dukungan kebijakan yang berfokus pada penguatan konsumsi domestik, peningkatan investasi produktif, serta ekspansi ekspor bernilai tambah untuk menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir 2025.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia tumbuh 5,04 persen year on year (yoy) pada kuartal III-2025. Secara kuartalan, perekonomian Indonesia tumbuh 1,43 persen quartal on quartal (qoq) pada kuartal III- 2025.
 

MA AS mendengarkan argumen lisan gugatan hukum oleh Trump


Sedangkan dari mancanegara, Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) sedang mendengarkan argumen lisan atas gugatan hukum terhadap penggunaan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional 1977 oleh Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif. Dalam pengadilan yang berlangsung kemarin, Mahkamah Agung AS tampak skeptis terhadap Trump, yang menurut mereka Trump melampaui kewenangannya sebagai Presiden dalam membuat kebijakan ekonomi.

Sebagian besar hakim Mahkamah Agung AS mengatakan Kongres yang memiliki wewenang untuk mengenakan pajak dan tarif, bukan presiden. Keputusan mengenai tarif ini diperkirakan akan berdampak besar bagi perekonomian, termasuk apakah pemerintahan Trump harus membayar kembali 90 miliar dolar AS yang dihasilkan dari tarif.

Pada perdagangan Rabu, 5 November 2025, bursa saham Eropa ditutup kompak menguat, diantaranya Euro Stoxx 50 menguat 0,20 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,64 persen, indeks DAX Jerman menguat 0,42 persen, serta indeks CAC Prancis menguat 0,08 persen.

Bursa saham AS di Wall Street juga ditutup kompak menguat pada perdagangan Rabu, di antaranya Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,48 persen ditutup di level 47.311,00, indeks S&P 500 menguat 0,37 persen ke level 6.796,31, indeks Nasdaq Composite menguat 0,73 persen dan ditutup di level 25.620,03.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)