Ilustrasi. Foto: dok Astra Life.
Ade Hapsari Lestarini • 9 August 2025 06:52
Jakarta: Usia produktif dari kalangan keluarga muda, secara aktif mengambil keputusan penting terkait keuangan, seperti kebutuhan harian, biaya pendidikan anak, hingga persiapan dana pensiun.
Survei konsumen Bank Indonesia pada Juni 2025 menyebutkan masyarakat Indonesia kini semakin banyak menghabiskan pendapatannya untuk belanja atau konsumsi. Rata-rata, 75,1 persen dari penghasilan mereka digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan, sebagian harus menggunakan tabungan atau yang dikenal dengan 'makan tabungan' untuk mencukupi kebutuhan hidup. Akibatnya, porsi pendapatan yang bisa ditabung menurun menjadi hanya 14,1 persen.
Namun, porsi pendapatan yang dipakai untuk bayar cicilan atau utang tetap stabil di angka 10,8 persen. Hal ini menunjukkan beban utang masyarakat tidak bertambah meskipun porsi belanjanya naik dan tabungannya sedikit berkurang.
Kondisi makan tabungan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kenaikan harga kebutuhan pokok yang tidak sejalan dengan kenaikan pendapatan. Dampak ekonomi dari pandemi serta ketidakstabilan global juga turut melemahkan daya beli masyarakat, sehiniu9gga banyak masyarakat yang terpaksa mengurangi tabungan demi memenuhi kebutuhan harian.
"Dari kondisi tersebut menjadi pengingat bersama agar lebih berhati-hati, tetap bijak serta tidak gegabah dalam memutuskan pengeluaran rumah tangga. Untuk itu, di momen kemerdekaan ini kami mengajak keluarga muda untuk bisa mulai mewujudkan merdeka finansial versi masing-masing. Meskipun masih berproses untuk mewujudkan merdeka finansial, yang terpenting kebutuhan dapat tercukupi dan bisa merencanakan masa depan untuk hidup lebih aman dan tenang dengan keluarga tercinta," jelas Marketing, Branding & Corporate Communication Dept. Head Astra Life, Kurniasari S. Pranoto CFP®, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 9 Agustus 2025.
Ilustrasi. Foto: Freepik
Untuk mendukung keluarga muda mewujudkan merdeka finansial, berikut empat jurus jitu ala Astra Life:
1. Susun anggaran dan prioritas
Langkah awal menuju merdeka finansial adalah
menyusun anggaran bulanan dengan menetapkan prioritas yang jelas. Bagi keluarga muda, metode 50/30/20 dapat menjadi panduan sederhana pengelolaan keuangan, yaitu:
- 50 persen untuk kebutuhan pokok seperti cicilan rumah, belanja kebutuhan pokok, dan asuransi jiwa.
- 30 persen untuk gaya hidup, hobi dan hiburan.
- 20 persen untuk tabungan, dana darurat, dan investasi.
"Dengan membagi pengeluaran secara seimbang, keluarga bisa mengelola keuangan tanpa mengorbankan tujuan jangka panjang," kata dia.
2. Mulai investasi bertahap untuk masa depan
Investasi adalah langkah penting untuk mempersiapkan masa depan, terutama dalam hal pendidikan anak atau membeli rumah. Tidak seperti tabungan biasa yang bisa tergerus inflasi, investasi memberi peluang agar uang berkembang seiring waktu. Keluarga muda bisa mulai investasi dari nominal kecil, disesuaikan dengan profil risiko masing-masing dengan catatan selalu konsisten dan memilih produk yang legal serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
3. Lindungi pencari nafkah dengan asuransi jiwa
Asuransi jiwa adalah perlindungan dasar bagi pencari nafkah dalam keluarga. Jika terjadi hal tak terduga, santunan dari asuransi jiwa dapat membantu keluarga tetap bertahan secara finansial, baik untuk membayar utang, biaya pendidikan anak, maupun kebutuhan hidup keluarga.
Dalam kondisi ketidakstabilan ekonomi global yang melemahkan daya beli masyarakat yang terpaksa harus 'makan tabungan' sehingga tabungan berkurang demi memenuhi kebutuhan harian, Astra Life memahami kondisi tersebut dengan menawarkan asuransi jiwa dengan pengembalian premi hingga 110 persen apabila tertanggung panjang umur di akhir masa pertanggungan.
4. Rencanakan dana pensiun sejak dini
Bila metode 50/30/20 sudah terpenuhi, maka porsi pemenuhan dana pensiun bisa ditingkatkan untuk mengamankan dana masa depan. Ingin merdeka finansial berarti siap menghadapi masa pensiun. Semakin dini memulai, maka semakin ringan beban finansial yang harus ditanggung. Misalnya, menyisihkan sejak usia 25 tahun dapat menghasilkan dana yang jauh lebih optimal dibandingkan jika baru dimulai di usia 40-an.
Agar target pensiun tercapai, pastikan rutin menyesuaikan alokasi dana sesuai peningkatan penghasilan. Dengan cara ini bisa mempersiapkan masa pensiun dengan aman dan bisa dinikmati bersama dengan keluarga.
"Dengan perencanaan yang tepat dan konsisten, keluarga muda Indonesia dapat segera mulai mewujudkan merdeka finansial tidak hanya saat ini, tetapi juga di masa depan," ujar dia.