Ilustrasi dolar AS. Foto: MI
Annisa ayu artanti • 21 January 2025 08:12
Jakarta: Pasar bereaksi cepat setelah mendengar pidato Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam pidatonya, Trump tidak jadi memberlakukan tarif baru.
Laporan-laporan menunjukkan setiap pajak baru akan diberlakukan dengan cara yang terukur. Berita itu menjadi sebuah kelegaan besar bagi mata uang yang terpapar oleh perdagangan.
Melansir
Investing.com, Selasa, 21 Januari 2025, imbal hasil Treasury 10 tahun turun enam basis poin menjadi 4,56 persen, karena investor khawatir pengenaan tarif yang cepat akan berisiko memicu kembali inflasi.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Anadolu Agency
Keadaan darurat terkait imigrasi dan energi
Trump menggunakan pidato pelantikannya untuk mengumumkan keadaan darurat terkait imigrasi dan energi serta kebijakan luar negeri yang lebih ekspansif, termasuk janji untuk mengambil alih Terusan Panama.
Namun, hanya ada penyebutan singkat mengenai tarif dalam pidato pelantikan Trump dan memo berikutnya hanya mengarahkan lembaga-lembaga untuk menyelidiki dan memperbaiki defisit perdagangan yang terus-menerus.
Atas pidato itu, reaksi di pasar sangat cepat, dengan indeks dolar turun 1,2 persen pada perdagangan Senin dalam penurunan harian tertajam sejak akhir 2023. Indeks terakhir berada di 108,010, tepat di atas support di sekitar 107,70.