Menlu: Indonesia Apresiasi Ketangguhan Qatar yang Diserang Israel

Menlu Sugiono dalam KTT Darurat OKI di Qatar. Foto: Kemenlu RI

Menlu: Indonesia Apresiasi Ketangguhan Qatar yang Diserang Israel

Fajar Nugraha • 16 September 2025 11:21

Doha: Menteri Luar Negeri Sugiono berbicara pada KTT Darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Doha, Qatar. Indonesia mengapresiasi ketangguhan Qatar yang mengalami serangan dari Israel.

Menlu menyampaikan juga penyesalan yang tulus dari Presiden Prabowo Subianto, yang sangat menghargai pentingnya KTT Darurat ini dan sangat menghargai kepemimpinan Qatar dalam menyelenggarakannya.

Presiden Prabowo sendiri telah bertolak ke Doha tiga hari yang lalu, tepatnya pada 12 September, untuk bertemu langsung dengan Emir Negara Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.

"Kunjungan Presiden Prabowo merupakan pesan yang jelas tentang dukungan Indonesia yang tak tergoyahkan kepada Qatar, menyusul serangan mengerikan dan pengecut Israel di Doha, dan menegaskan kembali komitmen abadi Indonesia terhadap perdamaian di Timur Tengah," ujar Menlu Sugiono, dalam pidato di KTT Luar Biasa OKI terkait serangan Israel ke Qatar, 15 September 2025.

"Kami mengapresiasi ketangguhan Qatar, dan bergabung dengan warga Qatar dalam menyampaikan belasungkawa kepada mereka yang gugur, mendoakan mereka yang terluka, dan mendoakan kesembuhan yang cepat. Kami berdiri bersama Anda di masa sulit ini. Kata," kata Menlu Sugiono.

Indonesia mengutuk agresi Israel baru-baru ini terhadap Qatar. Agresi ini merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional, Piagam PBB, dan prinsip-prinsip yang mendasari berdirinya OKI. 

Agresi ini bukan hanya serangan terhadap kedaulatan Qatar, tetapi juga ancaman serius bagi perdamaian regional dan global, serta segala upaya untuk menegosiasikan perdamaian itu sendiri.

Bagi Menlu yang terjadi di Doha bukanlah insiden yang terisolasi. Ini adalah konsekuensi tragis dari impunitas selama puluhan tahun. Dan mari kita perjelas: masalah Palestina bukan hanya tentang Palestina. Ini tentang kelangsungan hidup bangsa kita, martabat rakyat kita, dan kesucian hukum internasional.

Sebagaimana telah disebutkan oleh para pembicara sebelumnya, KTT ini harus menghasilkan satu tanggapan kolektif yang jelas, berprinsip, dan bersatu.

Indonesia meyakini bahwa KTT ini tidak hanya harus mengeluarkan kecaman kolektif terhadap Israel, tetapi juga mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK  PBB) untuk memenuhi mandatnya dengan mengambil langkah-langkah tegas dan mendesak guna memastikan akuntabilitas dan mencegah terulangnya kembali.

"Dan kita harus memperkuat solidaritas antar anggota OKI untuk menghadapi tindakan biadab tersebut. Pada saat yang sama, kita tidak boleh melupakan akar permasalahannya: pendudukan ilegal Israel atas Palestina," tegas Menlu Sugiono.

Bagi Indonesia, jalan menuju perdamaian abadi tetap sama: terwujudnya Negara Palestina yang berdaulat dan merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, berdasarkan resolusi-resolusi PBB yang relevan.

"Kita akan terus berdiri bahu-membahu dengan Qatar, dengan Palestina, dan dengan semua bangsa yang menjunjung tinggi hukum internasional dan kemanusiaan. Semoga KTT ini dikenang sebagai momen di mana OKI berdiri teguh: membela kedaulatan, kemanusiaan, dan keadilan," pungkas Menlu Sugiono.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)