Ilustrasi. Foto: Medcom.id.
M. Iqbal Al Machmudi • 19 September 2025 10:23
Jakarta: Cek kesehatan gratis (CKG) sudah berjalan delapan bulan. Hingga September 2025, program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu sudah menjangkau hampir 30 juta orang.
"Program Cek Kesehatan Gratis ini sudah menjangkau sebanyak 29,8 juta penerima manfaat," kata Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maria Endang Sumiwi, dikutip dari Media Indonesia, Jumat, 19 September 2025.
Masyarakat yang sudah mendaftar CKG tercatat sebanyak 32,3 juta orang. Jumlah tersebut tersebar di 10.226 puskesmas di seluruh Tanah Air.
Selain pelaksanaan nyata dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), CKG merupakan bagian dari Asta Cita untuk mewujudkan rakyat Indonesia yang sehat, produktif, dan terlindungi sejak dini. Layanan ini diberikan gratis minimal satu kali dalam setahun.
Tahun ini pemerintah menargetkan 60 juta penerima manfaat dan cakupan penuh secara bertahap untuk seluruh rakyat Indonesia. CKG melibatkan puskesmas, posyandu, sekolah, klinik BPJS, kantor, dan komunitas.
Ilustrasi cek kesehatan gratis. Foto: Istimewa.
Endang menjelaskan, dari 29,8 juta masyarakat yang sudah mendapatkan layangan kesehatan gratis, 5,9 juta di antaranya adalah peserta didik yang berasal dari 91.184 sekolah. Mulai dari jenjang SD hingga SMA, termasuk pesantren di 38 provinsi.
Endang mengatakan, sebaran dari masyarakat peserta cek kesehatan gratis meliputi perempuan dengan total 17.176.524 orang dan laki-laki sebanyak 12.688.214 orang.
Peserta terbanyak berasal dari Pulau Jara. Yakni, Jawa Tengah, disusul Jawa Timur, dan Jawa Barat.
"Tentu kita bisa mengerti karena jumlah populasi yang sangat besar di provinsi-provinsi tersebut. Tapi tentu kita juga menginginkan supaya provinsi-provinsi lain segera juga mengejar dengan rate yang sama,” ujarnya.
Provinsi yang jumlah peserta CKG masih kecil adalah Papua, Papua Barat, dan Papua Pegunungan.
Untuk mengejar target 60 juta penerima manfaat tahun ini, Endang mengatakan pemerintah akan terus mengoptimalkan tren pendaftar dan kehadiran periode 10 Februari hingga 17 September 2025, yaitu 603.059 pendaftar dan 491.597 orang setiap hari, baik di puskemas maupun di sekolah.