Sidang Kasus Kecelakaan Mahasiwa UGM, Ibu Korban: Psikis Saya Hancur

Sleman: Persidangan terdakwa pengemudi BMW, Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan, dalam kasus kecelakaan lalu lintas yang menewaskan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Argo Ericko Achfandi, digelar hari ini, 23 September 2025. Dalam persidangan itu, ibu korban, Meiliana, hampir terjatuh saat hendak meninggalkan ruangan usai diminta menjadi saksi.

Sejumlah orang, seperti pendamping dan sejumlah pengacara terdakwa di sekitar, langsung menjaga Meiliana sehingga tak jatuh ke lantai. Meliana kemudian dipandu berjalan meninggalkan ruang sidang lewat pintu samping ruangan. 

"Psikis dan mental saya hancur semua," kata Meiliana sembari menyeka air mata, di ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Sleman. 

Baca juga:  Terdakwa Penabrak Mahasiswa UGM Berlutut Minta Maaf ke Ibu Korban

Meiliana tak mampu menjelaskan rinci terkait kejadian yang dialami anaknya. Meliana sempat membeli tiket pesawat untuk terbang ke Yogyakarta. Meskipun akhirnya, ia membatalkan setelah mengetahui putra sulungnya telah tiada.

"Setelah dapat tiket pesawat, saya ditelepon RS Bhayangkara, itu belum diberitahu anak saya meninggal. Belum tahu (Argo Ericko) meninggal, (tapi) feeling sudah hancur," ujar Meiliana. 

Ia sempat menceritakan sekilas meminta bantuan orang yang dipercayai di Yogyakarta untuk mengurus administrasi dan pemulangan jenazah Argo Ericko. Belakangan, administrasi dan pemulangan jenazah dibantu keluarga terdakwa. 

Selain Meiliana, jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan tiga saksi lain, yakni Kevin Rizki Ramadhan, 29, pengemudi CRV (sempat tertabrak BMW usi menabrak korban); Abdul Ghani, 36, warga sekitar lokasi kecelakaan; dan Lelika Kayala, 19, kasir Habit Pool and Lounge, tempat billiard yang sempat disinggahi terdakwa sebelum kecelakaan.