Terdakwa Penabrak Mahasiswa UGM Berlutut Minta Maaf ke Ibu Korban

Sleman: Terdakwa pengemudi BMW, Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan, dalam kasus kecelakaan lalu lintas yang menewaskan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Argo Ericko Achfandi, berlutut meminta maaf. Permintaan maaf itu dilakukan Christiano di hadapan ibu almarhum Argo Ericko, Meiliana, saat persidangan, dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi di Pengadilan Negeri (PN) Sleman pada Selasa, 23 September 2025. 

Meliana, 48, duduk di persidangan saat memberikan kesaksian. Christiano beranjak dari kursi di sebelah pengacara menuju hadapan Meiliana. Hakim Ketua Irma Wahyuningsih yang memimpin persidangan kemudian menanyakan Meiliana terkait kesediaan memaafkan terdakwa. 

"Secara manusia saya memaafkan (terdakwa)," kata Meiliana dalam persidangan. 

Situasi persidangan hening saat momen tersebut. Meiliana yang datang sebagai saksi berulang kali menyeka air mata menahan kesedihan. 

Baca juga:  Mata Minus Tak Berkacamata, Pengemudi BMW Penabrak Mahasiswa UGM Pacu 70 Kmph

Dalam kesaksiannya, Meiliana memaparkan kronologis dirinya mendapatkan informasi terkait kecelakaan yang menimpa almarhum Argo Ericko. Meiliana beberapa kali menghentikan perkataan menahan kesedihan saat diminta bercerita di persidangan.  

Meiliana harus membesarkan dua anaknya, termasuk Argo Ericko tanpa kehadiran sosok ayah. Saat ini, hanya tinggal adik Argo Ericko yang duduk di SMAN 2 Depok, Jawa Barat. Meiliana mengatakan mengetahui informasi kecelakaan Argo Ericko setelah dihubungi beberapa orang, termasuk dari UGM, namun tak mengangkat telepon. 

"Saya tidak mengangkat telepon karena khawatir itu penipuan," kata Meiliana. 

Baca juga:  Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Penggantian Pelat Mobil BMW Kecelakaan Mahasiswa UGM

Ia lantas meminta bantuan orang yang ia kenal di Yogyakarta untuk datang ke UGM. Meiliana kemudian mengangkat telepon dari teman anaknya saat sekolah SMA yang mengabarkan Argo Ericko alami kecelakaan dan sedang berada di RS Bhayangkara. 

Meiliana masih sangat terpukul atas nasib yang dialami anaknya. Beberapa kali upaya keluarga Christiano hendak menemui untuk memohon maaf ditolak, karena belum mampu menahan kesedihan. Ia mengatakan pernah pihak keluarga Christiano datang menyatakan permintaan maaf ,namun ditemui perwakilan keluarga Meiliana. 

"Saya menolak (menemui karena) saya tidak memungkinkan menerima. Utusan sudah, pernah satu keluarga datang. Saya menolak," kata Meiliana. 

Meiliana masih tampak belum stabil saat memberikan kesaksian dalam persidangan. Meiliana dipersilakan meninggalkan ruang sidang meski persidangan belum selesai keseluruhan.