Pemkab Gunungkidul Siapkan 2.433 Calon Siswa Masuk ke Sekolah Rakyat

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Pemkab Gunungkidul Siapkan 2.433 Calon Siswa Masuk ke Sekolah Rakyat

Ahmad Mustaqim • 26 April 2025 16:16

Gunungkidul: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan lebih dari dua ribu calon siswa untuk masuk ke Sekolah Rakyat.

Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Gunungkidul, Herjun Pengaribowo, mengatakan melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, telah melakukan pendataan dan mengidentifikasi sebanyak 2.433 siswa kelas 9 dari keluarga miskin yang berpotensi mengikuti seleksi Sekolah Rakyat.

Ia mengatakan data tersebut merupakan inventarisasi dari sistem yang dikelola Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial. Ia mengatakan program Sekolah Rakyat ini merupakan upaya pemerintah untuk memperluas akses pendidikan menengah bagi keluarga miskin. 

"Data tersebut merupakan hasil inventarisasi dari total 43.080 siswa miskin yang tercatat dalam sistem Dapodik dan data Kemensos," kata Herjun dalam keterangan pers, Sabtu, 26 April 2025. 
 

Baca: Mendikdasmen Tegaskan Sekolah Rakyat Dikelola Kemensos
 
Herjun berujar sumber daya manusia (SDM) pendamping PKH akan secara aktif mendampingi siswa-siswa tersebut dalam proses pendaftaran dan seleksi. Untuk memperluas jangkauan informasi kepada masyarakat, Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul akan bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika untuk menyosialisasikan program ini melalui berbagai kanal. 

"Informasi akan disebarluaskan melalui Komunitas Informasi Masyarakat (KIM), videotron, dan media sosial," jelasnya.

Di DIY, Sekolah Rakyat jenjang SMA akan berlokasi di dua tempat. Lokasi pertama berada di Balai Terpadu dr. Soeharso Sonosewu, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, dengan kuota sebanyak 100 siswa. Sementara lokasi kedua berada di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Purwomartani, Kalasan, Sleman, yang menyediakan 50 kuota siswa.

Pendaftaran dibuka hingga 30 April 2025 dan terbuka untuk siswa kelas 9 SMP atau MTs yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Sementara Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul akan menggelar pertemuan dengan seluruh kepala sekolah MTs se-kabupaten untuk menyampaikan hal serupa. Adapun Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Gunungkidul turut mengambil peran dengan menyasar siswa SMA dan SMK yang sempat mengalami putus sekolah untuk ikut serta dalam program tersebut.

Herjun menegaskan Sekolah Rakyat ini bukan sekadar bentuk bantuan, tetapi menjadi jembatan penting bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk menggapai masa depan yang lebih baik. 

"Ini kesempatan emas. Kita ingin memastikan tidak ada siswa miskin yang kehilangan akses pendidikan karena keterbatasan ekonomi," ujarnya.

Dengan waktu pendaftaran yang tinggal beberapa hari lagi, ia mengimbau para orang tua dan wali siswa untuk segera berkoordinasi dengan sekolah atau pendamping PKH terdekat agar dapat mengikuti proses seleksi secara optimal.

Ia berharap program Sekolah Rakyat ini menjadi salah satu solusi strategis dalam memutus rantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)