Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae. Foto: dok OJK.
Husen Miftahudin • 18 May 2025 14:21
Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkuat pembiayaan berkelanjutan pada sektor Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), yang pada gilirannya akan membantu bertahan dari gempuran impor dan pelemahan kinerja yang berimbas pada pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan ekosistem industri TPT yang sehat, tangguh, dan berdaya saing global.
"Industri TPT nasional memiliki potensi besar baik dari sisi pasar domestik maupun ekspor. Namun, tantangan struktural seperti tingginya biaya logistik dan ketergantungan terhadap pasar ekspor tertentu perlu segera diatasi secara komprehensif melalui pendekatan Indonesia Incorporated, yaitu kolaborasi nyata antara pelaku industri, perbankan, BUMN, dan pemerintah," kata Dian dikutip dari siaran pers, Minggu, 18 Mei 2025.
Dian kemudian menyampaikan beberapa hal yang menjadi tugas seluruh stakeholders untuk mencari solusi secara komprehensif antara lain untuk menekan tingginya biaya logistik ekspor produk TPT di Indonesia sehingga bisa kompetitif dengan negara eksportir lainnya.
Selain itu, diperlukan diversifikasi terhadap pasar ekspor produk tekstil selain kepada beberapa negara antara lain Amerika Serikat (AS), Turki, Tiongkok, Malaysia, dan Jepang. Hal ini dalam rangka menghadapi tantangan terhadap perdagangan global yang muncul dari deglobalisasi yang menghilangkan aspek fairness dari global trade.
Baca juga: OJK Dorong Generasi Muda Bantu Genjot UMKM dan Ekonomi Daerah |