NFT: Pengertian, Cara Kerja, dan Fungsi

Bored Ape, salah satu produk NFT yang sempat viral. (Wikimedia Commons)

NFT: Pengertian, Cara Kerja, dan Fungsi

Riza Aslam Khaeron • 23 August 2025 10:53

Jakarta: Pada era digital yang semakin maju, muncul inovasi-inovasi baru yang merevolusi cara manusia memahami kepemilikan, koleksi, dan transaksi nilai. Salah satu konsep yang paling banyak menyita perhatian publik sejak 2021 adalah NFT. Popularitasnya sempat meroket di dunia seni digital, musik, dan gim, namun tidak sedikit pula yang mempertanyakan nilai riil dan kegunaannya.

Berikut penjelasan mengenai apa itu NFT, bagaimana cara kerjanya, serta mengapa aset digital ini menjadi sorotan di berbagai sektor digital global.
 

Apa Itu NFT?

NFT atau Non-Fungible Token adalah token kriptografi yang bersifat unik dan tidak dapat dipertukarkan secara satu banding satu dengan token lain. Hal ini membedakannya dari aset digital seperti ETH (Ethereum) atau USDC yang bersifat fungible, di mana setiap unit memiliki nilai dan sifat yang identik.

Melansir laman Ethereum, NFT memungkinkan representasi digital atas berbagai bentuk aset unik, baik digital maupun fisik, seperti karya seni, musik, koleksi digital, hingga sertifikat properti. Setiap NFT tercatat di blockchain Ethereum, membuat data kepemilikannya publik, transparan, dan tidak dapat dimanipulasi.

Fitur keunikan ini memungkinkan siapa pun untuk membuktikan keaslian dan kepemilikan suatu aset digital. Misalnya, seorang seniman dapat mencetak karya digitalnya dalam bentuk NFT.

Ketika seseorang membelinya, ia memperoleh bukti resmi bahwa token tersebut hanya dimiliki olehnya—meskipun salinan digital dari karya itu dapat tersebar di internet, hanya satu NFT yang diakui sebagai versi autentik.
 

Cara Kerja NFT di Ethereum

NFT bekerja melalui kontrak pintar (smart contract) yang mengikuti standar teknis seperti ERC-721 dan ERC-1155.
  • ERC-721: digunakan untuk membuat NFT yang benar-benar unik.
  • ERC-1155: memungkinkan kombinasi NFT unik dan token sejenis dalam satu kontrak.
Ketika seseorang “minting” NFT, kontrak pintar membuat token baru dan mencatat kepemilikannya berdasarkan alamat dompet Ethereum si pembuat. Setiap NFT memiliki ID unik dan metadata yang menjelaskan konten yang diwakilinya. Kepemilikan dan transaksi NFT kemudian tersimpan secara permanen di blockchain Ethereum.
 
Baca Juga: Begini Cara Memilih Proyek NFT yang Potensial
 

Fungsi dan Penggunaan NFT

NFT digunakan dalam berbagai sektor, antara lain:
  • Seni digital dan koleksi (misalnya lukisan, musik, video)
  • Aset dalam gim, seperti skin, senjata, karakter
  • Sertifikat digital, misalnya bukti kehadiran acara (POAP)
  • Tiket digital dan keanggotaan komunitas
  • Identitas digital dan nama domain terdesentralisasi (ENS)
  • Tokenisasi aset dunia nyata seperti real estat
  • Jaminan (collateral) dalam keuangan terdesentralisasi (DeFi)
NFT juga memungkinkan pencipta konten menetapkan royalti otomatis, misalnya lima persen dari setiap penjualan ulang, yang secara langsung ditransfer ke dompet kreator lewat kontrak pintar. Hal ini memberikan kendali dan kompensasi yang lebih adil bagi para kreator dibandingkan platform konvensional.

NFT telah menjadi simbol evolusi kepemilikan digital yang menantang konsep lama mengenai keaslian, distribusi, dan hak atas aset virtual. Di balik potensi besar yang ditawarkannya bagi kreator, kolektor, dan pengembang teknologi, NFT juga membawa tantangan baru yang berkaitan dengan regulasi, keamanan, dan nilai intrinsik.

Memahami cara kerja, manfaat, serta risikonya menjadi langkah penting agar pemanfaatan NFT tidak hanya menjadi tren sesaat, tetapi solusi jangka panjang dalam ekonomi digital.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)