Investasi Lampaui Rp206 Triliun, Industri Agro Serap Lebih dari 9 Juta Tenaga Kerja

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: dok Kemenperin.

Investasi Lampaui Rp206 Triliun, Industri Agro Serap Lebih dari 9 Juta Tenaga Kerja

Ade Hapsari Lestarini • 28 March 2025 15:30

Jakarta: Industri agro di Indonesia tengah menunjukkan perkembangan yang signifikan, sehingga menjadikannya salah satu sektor kunci dalam memperkuat perekonomian nasional. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, industri agro mampu mencatat performa yang cemerlang.

"Dengan dukungan regulasi yang kondusif dan investasi yang terus mengalir, kami optimis sektor ini akan semakin tumbuh dan berdaya saing di pasar global. Apalagi, kita punya potensi pasar domestik yang sangat besar, yang juga perlu dioptimalkan industri dalam negeri, termasuk bagi sektor agro,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resmi, Jumat, 28 Maret 2025.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, industri agro mampu tumbuh sebesar 5,20 persen dan turut berkontribusi mencapai 8,89 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada 2024. Hal ini menunjukkan peran vital sektor industri agro dalam struktur ekonomi nasional, terutama melalui sektor pengolahan nonmigas yang menyumbang hingga 51,81 persen.

"Industri agro bukan hanya menggerakkan sektor ekonomi, tetapi juga menyerap tenaga kerja lebih dari 9,37 juta orang. Artinya, sektor ini ikut andil dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia," ungkap Menperin Agus.

Beberapa subsektor andalan di industri agro, antara lain industri makanan dan minuman, serta industri kayu, kertas, dan furnitur. Sektor di industri agro juga dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti fluktuasi harga bahan baku, perubahan regulasi global, dan dampak perubahan iklim.

"Untuk itu, kita perlu mengantisipasi tantangan tersebut dengan kebijakan yang adaptif dan penerapan inovasi teknologi. Dukungan dari pemerintah, investasi yang berkelanjutan, serta peningkatan daya saing adalah kunci untuk memastikan industri agro tetap berkembang secara berkelanjutan," tambah Agus.


Ilustrasi. Foto: Medcom.id
 

Baca juga: Kondisi Ekonomi Jadi 'Kambing Hitam' Penurunan IKI
 

Neraca perdagangan industri agro positif


Dalam konteks perdagangan internasional, neraca perdagangan industri agro menunjukkan hasil yang positif, tercermin dari nilai ekspor mencapai USD67,08 miliar dengan volume sebesar 67,07 juta ton pada 2024.

"Produk agro Indonesia semakin dinamis, baik dalam hal kualitas maupun kuantitas, dengan sektor makanan dan minuman olahan yang menyumbangkan USD41,4 miliar. Keseimbangan antara ekspor dan impor yang kondusif juga menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan sektor ini," ungkap Agus.

Sementara itu, realisasi investasi di sektor agro juga menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan, dengan total investasi mencapai Rp206,3 triliun. Jumlah tersebut meliputi Rp126 triliun dari modal asing dan Rp80,4 triliun dari modal dalam negeri.

"Hal ini mencerminkan kepercayaan yang kuat dari dunia usaha terhadap prospek jangka panjang industri ini," tegas Menperin.

Menurut dia, perkembangan kinerja yang gemilang ini mencerminkan industri agro di Indonesia pada 2024 dapat menciptakan ekosistem yang dinamis dan penuh peluang.

"Kami mengajak semua pihak, di antaranya kementerian dan lembaga terkait, pelaku usaha, dan masyarakat, untuk bersinergi dalam menjaga pertumbuhan industri agro yang berkelanjutan, berdaya saing tinggi, dan mampu beradaptasi dengan tantangan global yang terus berkembang," kata Agus.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)