Kondisi Ekonomi Jadi 'Kambing Hitam' Penurunan IKI

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Kondisi Ekonomi Jadi 'Kambing Hitam' Penurunan IKI

M Ilham Ramadhan Avisena • 26 March 2025 17:52

Jakarta: Penurunan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Maret 2025 dinilai selaras dengan kondisi perekonomian di bulan lalu dan bulan ini yang terbilang tak cukup menggembirakan, alias melambat.
 
"Kalau kita perhatikan misalnya data indeks penjualan riil yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, maka kita bisa melihat proyeksi pertumbuhan penjualan riil di Februari itu diperkirakan melambat secara tahunan jika dibandingkan dengan posisi atau kondisi yang sama di tahun yang lalu," ucap periset dari Center of Reform on Economic (CoRE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet saat dihubungi, Rabu, 26 Maret 2025.
 
Padahal Februari merupakan bulan penting yang banyak diharapkan terjadi peningkatan konsumsi masyarakat. Itu karena umumnya tingkat konsumsi melonjak menjelang Ramadan. Namun realitanya masyarakat seolah menahan atau bahkan tak memiliki kemampuan melakukan konsumsi.
 
Selain itu, kata Yusuf, data impor produk barang konsumsi di bulan kedua tahun ini juga menunjukkan penurunan signifikan. "Ini anomali, mengingat umumnya ketika memasuki bulan Ramadan atau sebulan sebelum bulan Ramadan kebutuhan untuk beberapa barang konsumsi itu mengalami peningkatan," jelasnya.
 
"Dengan relatif melambatnya data impor barang konsumsi ini juga menunjukkan permintaan dari masyarakat mengalami penurunan," tambah Yusuf.
 

Baca juga: IKI Maret 2025 Melambat, Industri Indonesia Hancur Lebur?


(Ilustrasi. Foto: Freepik)
 

Sinyal waspada daya beli masyarakat

 
Di luar itu, lanjut dia, data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang dirilis oleh Bank Indonesia juga relatif lebih rendah tingkat keyakinannya terhadap kondisi perekonomian enam bulan ke depan.
 
Hal tersebut dinilai terjadi karena kondisi saat ini memengaruhi psikologi masyarakat terhadap persepsi untuk beberapa bulan ke depan. Sejalan dengan data penjualan dan juga impor barang konsumsi, ini juga merupakan indikasi lain terkait respons masyarakat terhadap konsumsi yang mereka lakukan.
 
"Data-data ini sebenarnya merupakan sinyal waspada terkait daya beli masyarakat terutama menjelang Lebaran dan ketika Ramadan. Hal ini menjadi anomali," kata Yusuf.
 
"Ketika masyarakat menurunkan persepsi konsumsi mereka, maka ini juga akan ikut mempengaruhi pelaku usaha di industri tertentu, sehingga ini yang saya kira bisa menjadi salah satu penjelasan kenapa IKI menunjukkan perlambatan dari bulan sebelumnya," urai dia menambahkan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)