Hamas: Israel Secara Sepihak Akhiri Kesepakatan Gencatan Senjata

Hamas tuduh Israel langgar gencatan senjata. Foto: Anadolu

Hamas: Israel Secara Sepihak Akhiri Kesepakatan Gencatan Senjata

Fajar Nugraha • 18 March 2025 11:18

Gaza: Hamas menilai Israel secara sepihak mengakhiri perjanian gencatan senjata di Gaza. Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia memerintahkan militer untuk mengambil "tindakan keras" terhadap Hamas di Gaza.

Netanyahu berdalih ini adalah sebagai tanggapan atas penolakan Hamas untuk membebaskan sandera dan penolakan terhadap semua usulan gencatan senjata.

"Israel akan, mulai sekarang, bertindak terhadap Hamas dengan meningkatkan kekuatan militer," kata kantor perdana menteri dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Al Jazeera, Selasa 18 Maret 2025.

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan bahwa Israel secara sepihak mengakhiri perjanjian gencatan senjata Gaza.

“Netanyahu mengekspos para sandera di Gaza pada nasib yang tidak diketahui,” tegas Hamas.

Terkait serangan ini, Pemerintahan Presiden AS Donald Trump diajak berkonsultasi oleh Israel tentang serangan itu, seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan kepada acara Hannity di Fox News pada Senin malam.

Sementara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan, sedikitnya 232 orang tewas dalam gelombang serangan udara Israel yang menghantam wilayah itu.


Tidak akan berhenti

Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Dannon mengatakan, serangan akan terus berlanjut hingga semua tawanan dibebaskan.

“Angkatan Udara Israel memulai serangkaian serangan terhadap target Hamas di Gaza. Kami tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada musuh-musuh kami. Izinkan saya tegaskan. Israel tidak akan berhenti sampai semua sandera kami kembali ke rumah,” kata Dannon.

“Kami akan menjelaskan dengan sangat jelas kepada Dewan Keamanan bahwa jika mereka ingin menghentikan perang di Gaza, mereka harus memastikan bahwa para sandera kembali ke Israel. Kami berkomitmen untuk membawa mereka kembali,” imbuh Dannon.

Serangan itu, yang menghantam beberapa lokasi, termasuk Kota Gaza, Deir al-Balah, Khan Younis, dan Rafah, menandai pemboman Israel yang paling intens sejak gencatan senjata berlaku. Pejabat kesehatan Palestina melaporkan bahwa banyak dari yang tewas adalah anak-anak, saat serangan itu menghantam daerah permukiman tempat ribuan orang masih mengungsi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)