Presiden ke-35 AS John F Kennedy ditembak pada 22 November 1963 di Dallas, Texas, saat berkendara dalam iring-iringan mobil. (Anadolu Agency)
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa pemerintahannya akan merilis 80.000 halaman dokumen yang belum disunting terkait pembunuhan mantan Presiden John F. Kennedy (JFK) pada Selasa, 18 Maret 2025.
"Kami akan merilis dokumen pembunuhan JFK, dan itu akan dilakukan besok," ujar Trump kepada para wartawan di Pusat Seni Pertunjukan John F. Kennedy, Washington DC pada Senin kemarin, di sela-sela pertemuan dewan.
Trump menegaskan bahwa dokumen tersebut akan dirilis sepenuhnya tanpa penyuntingan atau sensor apa pun.
"Saya katakan, jangan disunting. Kami akan merilis semua dokumen JFK," tambahnya, seperti dikutip dari Xinhua. Trump juga menyebut bahwa publik telah menantikan transparansi ini selama puluhan tahun.
Ketika ditanya apakah akan disertakan ringkasan dari isi dokumen tersebut, Trump menjawab singkat: “Tidak."
Sejarah Pembunuhan JFK dan Misteri yang Masih Berlanjut
JFK, presiden ke-35 Amerika Serikat, tewas ditembak pada 22 November 1963 di Dallas, Texas, saat berkendara dalam iring-iringan mobil. Lee Harvey Oswald ditangkap sebagai tersangka utama, namun kematiannya dua hari setelah penangkapan memicu berbagai teori konspirasi yang terus berkembang hingga kini.
Pada 1992, Kongres AS mengesahkan undang-undang yang mewajibkan semua dokumen terkait pembunuhan JFK dibuka ke publik dalam waktu 25 tahun, yaitu paling lambat pada 26 Oktober 2017.
Saat menjabat sebagai presiden pada 2017, Trump menyetujui beberapa penyuntingan yang diusulkan oleh berbagai lembaga pemerintah, tetapi memerintahkan evaluasi lanjutan terhadap informasi yang masih dirahasiakan.
Setelah Trump, Presiden Joe Biden mengeluarkan beberapa sertifikasi pada 2021, 2022, dan 2023, yang memberikan waktu tambahan bagi lembaga pemerintah untuk meninjau kembali dokumen-dokumen tersebut sebelum dipublikasikan.
Pada 30 Juni 2023, Juru Bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menyatakan bahwa 99 persen dokumen terkait pembunuhan JFK telah tersedia untuk umum melalui Arsip Nasional dan Administrasi Catatan Amerika Serikat (NARA).
Pada 23 Januari, Trump menandatangani perintah eksekutif yang memerintahkan deklasifikasi dokumen tersisa terkait pembunuhan John F. Kennedy, saudaranya Robert F. Kennedy (RFK), dan pemimpin hak sipil Martin Luther King Jr. (MLK).
Pengungkapan penuh dokumen ini menjadi salah satu langkah signifikan dalam upaya transparansi pemerintah AS di tengah desakan publik yang ingin mengetahui seluruh fakta di balik peristiwa pembunuhan yang mengguncang sejarah politik Amerika tersebut. (
Muhammad Reyhansyah)
Baca juga:
FBI Temukan Ribuan Dokumen Pembunuhan John F Kennedy