Bendera Inggris dan Uni Eropa. (EPA-EFE)
Muhammad Reyhansyah • 19 November 2025 16:17
London: Dinas keamanan Inggris, MI5, mengeluarkan peringatan baru kepada para anggota parlemen pada Selasa, 18 November, terkait dugaan upaya agen Tiongkok mengumpulkan informasi dan mempengaruhi aktivitas politik.
Dalam laporan yang disampaikan kepada legislator, para agen tersebut disebut menyamar sebagai perekrut profesional atau perusahaan untuk menjalin kontak, termasuk dua individu yang menggunakan LinkedIn guna melakukan pendekatan “secara masif atas nama” pemerintah Tiongkok.
Pimpinan majelis rendah dan majelis tinggi menyebut MI5 menilai Kementerian Keamanan Negara Tiongkok “secara aktif menghubungi individu di lingkungan parlemen”.
Mengutip dari Channel News Asia, Rabu, 19 November 2025, Menteri Keamanan Inggris Dan Jarvis menyatakan bahwa peringatan tersebut merupakan bukti adanya “upaya terselubung dan terencana” dari Beijing untuk mencampuri politik Inggris. Ia menegaskan pemerintah akan meluncurkan rencana kontraespionase guna menghadapi ancaman tersebut.
“MI5 menyatakan aktivitas ini dilakukan oleh sekelompok petugas intelijen Tiongkok, yang kerap beroperasi melalui perusahaan kedok atau perekrut eksternal,” ujarnya di hadapan parlemen.
Kedutaan Besar Tiongkok di London membantah seluruh tuduhan dan menyebutnya sebagai “rekayasa sepenuhnya dan fitnah jahat”. Seorang juru bicara kedutaan menegaskan pihaknya telah mengajukan protes keras dan mendesak London menghentikan “sandiwara tuduhan palsu” yang dinilai merusak hubungan bilateral.
Kasus Spionase yang Dihentikan
Peringatan terbaru ini muncul setelah jaksa Inggris pada September menghentikan kasus terhadap dua warga negara Inggris yang dituduh memata-matai anggota parlemen untuk Tiongkok.
Menurut jaksa, pemerintah tidak memberikan bukti cukup kuat bahwa Beijing menjadi ancaman bagi keamanan nasional. Keputusan tersebut memicu kritik oposisi yang menuding Perdana Menteri Keir Starmer mengutamakan hubungan diplomatik ketimbang keamanan, tuduhan yang dibantah pemerintah.
Pemerintah juga tengah mempertimbangkan persetujuan pembangunan kompleks kedutaan baru Tiongkok di London, yang oleh para pengkritik dinilai berpotensi menimbulkan risiko keamanan. MI5 sebelumnya melaporkan bahwa agen Tiongkok memasang iklan lowongan kerja palsu untuk memancing profesional Inggris memberikan informasi, dengan ribuan iklan mencurigakan ditemukan di platform rekrutmen daring.
Dalam pidato tahunannya bulan lalu, Direktur Jenderal MI5 Ken McCallum menyatakan bahwa mata-mata Tiongkok menimbulkan ancaman setiap hari, dan lembaganya baru saja “melakukan intervensi operasional” terhadap aktivitas Tiongkok pada pekan sebelumnya.
Jarvis menegaskan bahwa Menteri Luar Negeri Inggris telah menyampaikan langsung kepada mitranya di Tiongkok pada 6 November bahwa setiap aktivitas yang mengancam keamanan Inggris tidak akan ditoleransi.
Sebagai respons, pemerintah akan mengalokasikan 170 juta pound sterling untuk meningkatkan teknologi enkripsi bagi pegawai negeri, memperketat aturan donasi politik, menghapus peralatan pengawasan buatan Tiongkok dari lokasi sensitif, serta menerbitkan pedoman keamanan bagi kandidat pemilu.
Peringatan kepada Universitas
Jarvis juga mengingatkan para legislator agar tetap waspada karena “Tiongkok memiliki ambang rendah dalam menilai informasi apa yang dianggap bernilai”, seraya menambahkan bahwa Beijing turut berupaya memengaruhi dunia akademik di universitas-universitas Inggris. Pemerintah berencana mengadakan pertemuan tertutup dengan para pimpinan universitas untuk membahas potensi campur tangan asing.
Pada Januari 2022, MI5 pernah mengeluarkan peringatan terkait pengacara Christine Lee yang dituduh “terlibat dalam aktivitas campur tangan politik” atas nama Partai Komunis Tiongkok. Lee kemudian menggugat MI5 untuk membersihkan namanya, tetapi upaya tersebut ditolak pengadilan.
Baca juga:
Tiongkok Menentang Keras Tuduhan Mata-Mata dari Inggris