Bangunan Sekitar Al Khoziny Miring, BNPB: Evakuasi Harus Ekstra Hati-Hati

Basarnas evakuasi satu jenazah dari reruntuhan bangunan musala Ponpes Al Khoziny. Dokumentasi/ Basarnas Surabaya

Bangunan Sekitar Al Khoziny Miring, BNPB: Evakuasi Harus Ekstra Hati-Hati

Amaluddin • 7 October 2025 07:56

Sidoarjo: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama sejumlah pakar konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya masih terus melakukan pemantauan ketat terhadap kondisi bangunan di sekitar musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Pasalnya, beberapa gedung yang bersebelahan dengan musala yang ambruk tampak miring, dan dikhawatirkan ikut roboh.

"Kalau kita lihat langsung di lokasi, bangunan lama itu pun sudah dalam posisi miring," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Kapusdalops) BNPB, Kolonel Inf Hery Setiono, Selasa, 7 Oktober 2025.

Menurutnya, struktur bangunan lama yang bersebelahan dengan musala ponpes tersebut, saling terhubung dan memiliki keterkaitan konstruksi. Setelah insiden ambruknya musala, posisi bangunan di sisi selatan mengalami kemiringan cukup signifikan.

"Sehingga kami harus sangat berhati-hati, karena konstruksinya saling menyatu satu sama lain," ujar Hery.

Ia menegaskan proses evakuasi dan pengangkatan puing tidak bisa dilakukan sembarangan. Setiap tindakan, terutama pemotongan beton dan pembersihan material, berpotensi memicu keruntuhan lanjutan pada bangunan lain yang masih berdiri.

"Kami sampaikan bahwa bangunan lama di sisi selatan memerlukan penanganan khusus. Saat kita membersihkan atau memotong sisa puing, ada risiko runtuhnya struktur yang masih berdiri,” ucap Hery.

BNPB telah menggandeng pakar ITS untuk mengantisipasi risiko tersebut. Solusinya, tim teknis bersama pakar ITS memutuskan memasang sejumlah penyangga, dan sanggahan pada bangunan lama sebelum proses pemotongan puing dilakukan. Dengan begitu, stabilitas struktur dapat terjaga selama pembersihan berlangsung.

"Pemotongan akan menggunakan sistem cutting kemudian diangkat secara bertahap,” jelas Hery.

Hingga hari kesembilan pasca-musibah, proses pembersihan reruntuhan masih dilakukan secara manual dan hati-hati. Puing-puing beton dipotong menggunakan alat berat khusus sebelum diangkut menggunakan dump truk.

Pakar ITS juga terus memantau kondisi tanah dan struktur bangunan untuk mencegah potensi ambruk susulan. Tim gabungan menargetkan proses evakuasi dan pembersihan rampung setelah kondisi bangunan sekitar dinyatakan aman.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)