Serangan Israel di Tepi Barat Tewaskan Dua Perempuan, Salah Satunya Ibu Hamil

Pasukan Israel menggelar operasi penggerebekan di Tepi Barat dari waktu ke waktu. (Anadolu Agency)

Serangan Israel di Tepi Barat Tewaskan Dua Perempuan, Salah Satunya Ibu Hamil

Willy Haryono • 10 February 2025 07:58

Tepi Barat: Dua perempuan Palestina, salah satunya sedang hamil, tewas dalam serangan pasukan Israel di Tepi Barat pada hari Minggu kemarin, lapor kementerian kesehatan Palestina. Serangan terjadi di saat Israel meningkatkan operasi militernya terhadap para pejuang di Tepi Barat.

Kementerian tersebut mengatakan pasukan Israel di Nur Shams, Tepi Barat utara, telah menembak Sundos Jamal Mohammed Shalabi yang berusia 23 tahun dan sedang hamil delapan bulan. Bayi yang belum lahirnya tidak selamat, dan suami dari Shalabi mengalami luka parah.

Militer Israel mengatakan insiden tersebut sedang diselidiki oleh unit investigasi kriminal polisi militernya.

Rincian kematian tersebut belum jelas. Kantor berita negara Palestina mengutip saksi mata yang mengatakan bahwa Shalabi dan suaminya ditembak saat mereka mencoba meninggalkan rumah mereka.

Seorang perempuan lain, berusia 21 tahun, ditembak mati dalam insiden terpisah, kata kementerian kesehatan Palestina.

Militer Israel mengatakan pasukannya sedang memindai sebuah rumah untuk mencari seorang pejuang dan mereka meminta penghuninya untuk keluar dari gedung tersebut. Perempuan itu tidak keluar dan terluka parah ketika pasukan Israel menggunakan kekerasan untuk mendobrak pintu.

Perihal penggerebekan di Nur Shams ini, militer Israel menyesalkan kerugian yang dialami warga sipil, yang diakui sudah berusaha mereka cegah.

Operasi Israel di Tepi Barat

Sebelumnya, militer Israel mengumumkan akan memperluas operasi kontraterorisme di wilayah utara Tepi Barat ke Nur Shams, kamp pengungsi bersejarah yang dekat dengan kota Palestina Tulkarm.

Militer, polisi, dan dinas intelijen Israel memulai operasi kontraterorisme di Jenin pada 21 Januari, yang digambarkan oleh para pejabat sebagai "operasi militer berskala besar dan signifikan."

Operasi tersebut meluas ke Tulkarm, Al Faraa, dan Tamun, dengan militer mengatakan bahwa operasi tersebut menargetkan para pejuang.

Israel, yang memandang Tepi Barat sebagai bagian dari perang multi-front melawan kelompok-kelompok yang didukung asing yang didirikan di sekitar perbatasannya, meluncurkan operasi tersebut setelah mencapai gencatan senjata dalam perangnya di Gaza melawan kelompok pejuang Palestina Hamas.

Ribuan warga Palestina telah meninggalkan rumah-rumah di Tepi Barat setelah kampanye militer dan penghancuran yang meluas.

Warga Palestina mengatakan bahwa operasi Israel adalah salah satu yang paling merusak dalam sejarah. Puluhan warga Palestina telah tewas, menurut Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina.

Baca juga:  Palestina Laporkan Lebih dari 2.100 Serangan Israel di Tepi Barat Sepanjang Januari

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)