Apel Damai Ngalam Mbois Masyarakat Bersatu Jaga Keamanan Kota Malang

Apel bertajuk Sinergi Ngalam Mbois Guyub Damai di halaman Balai Kota Malang, Kamis sore, 4 September 2025/Dok. Polresta Malang Kota

Apel Damai Ngalam Mbois Masyarakat Bersatu Jaga Keamanan Kota Malang

Daviq Umar Al Faruq • 4 September 2025 22:30

Malang: Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memimpin apel bertajuk “Sinergi Ngalam Mbois Guyub Damai” di halaman Balai Kota Malang, Kamis sore, 4 September 2025. Kegiatan ini digelar untuk memperkuat sinergi lintas elemen dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Sedikitnya 775 peserta mengikuti apel tersebut. Mereka berasal dari berbagai unsur, mulai Polri, TNI, tokoh agama, organisasi kepemudaan, masyarakat adat, hingga perwakilan organisasi kemasyarakatan. Dalam sambutannya, Wahyu menegaskan pentingnya merawat kebersamaan dan kewaspadaan di tengah dinamika situasi nasional. 

“Adanya dinamika yang terjadi di berbagai daerah saat ini perlu peningkatan kewaspadaan. Kita sebagai warga Kota Malang harus punya rasa memiliki dan menjaga kota yang kita cintai ini. Sinergi antara pemerintah, Polri, TNI, tokoh agama, elemen masyarakat, ormas, dan orda menjadi kunci kedamaian dan kenyamanan,” ujar Wahyu.

Sebagai bentuk komitmen, seluruh peserta apel membacakan ikrar bersama. Poin ikrar itu antara lain menjaga persatuan, menolak provokasi dan tindakan anarkis, mengutamakan musyawarah, serta membangun Kota Malang yang aman, guyub, dan harmonis.

Waspada Potensi Gangguan Keamanan

Kapolresta Malang Kota Kombes Nanang Haryono turut hadir dalam kegiatan tersebut. Usai apel, ia menyampaikan pesan kepada para perwakilan organisasi agar terus mewaspadai potensi gangguan keamanan. 

“Kami berpesan agar semuanya mewaspadai segala bentuk provokasi yang masuk melalui organisasi, baik ormas maupun kepemudaan. Tolak semua ajakan negatif, cegah sejak dini, dan segera laporkan jika ada oknum yang memanfaatkan situasi untuk membuat keonaran,” tegas Nanang.

Polresta Malang Kota bersama berbagai elemen masyarakat sebelumnya juga telah menjalin koordinasi dengan beragam komunitas, mulai dari Banser, Kokam, Pemuda Batak, Minang, Madura, hingga Aremania. Solidaritas ini dinilai menjadi benteng penting dalam mencegah dan menangkal potensi gangguan kamtibmas di tingkat lingkungan terkecil.

Apel akbar tersebut menghasilkan komitmen bersama untuk menjaga kondusivitas Kota Malang dengan pendekatan preventif dan preemtif, serta mengedepankan musyawarah dalam penyelesaian masalah. Kolaborasi lintas elemen diharapkan mampu menjadikan Kota Malang tetap aman, damai, dan penuh semangat kebersamaan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)