Penembakan di Halte Bus Yerusalem, Lima Orang Dilaporkan Tewas

Ilustrasi: Medcom.id

Penembakan di Halte Bus Yerusalem, Lima Orang Dilaporkan Tewas

Fajar Nugraha • 8 September 2025 17:35

Yerusalem: Dilaporkan dua pria bersenjata melepaskan tembakan di halte bus Yerusalem pada Senin 8 September 2025. Insiden ini menewaskan lima orang dan melukai tujuh lainnya secara kritis.

Polisi mengatakan, para penembak yang telah "dinetralkan," telah menyerang di halte bus. Sementara beberapa media Israel melaporkan mereka juga naik ke bus yang penuh sesak dan melepaskan tembakan di dalamnya.

Hamas memuji serangan itu, yang terjadi di persimpangan penting di pintu masuk utara Yerusalem di jalan yang mengarah ke permukiman Yahudi di Yerusalem timur, sebagai "herok" tetapi tidak mengklaim bertanggung jawab.

“Seorang perempuan dan empat laki-laki tewas,” kata juru bicara Magen David Adom, layanan darurat Israel dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip NBC.

Sementara tujuh orang luka parah. Beberapa lainnya menderita luka ringan akibat pecahan kaca.

Suasana yang kacau

"Kami melihat para korban tergeletak di pinggir jalan dan di trotoar dekat halte bus, beberapa tidak sadarkan diri," kata paramedis MDA, Nadav Taieb, dalam sebuah pernyataan.

"Terjadi kerusakan parah, pecahan kaca berserakan di tanah, dan suasana kacau,” ujar Taieb.

Polisi Israel mengatakan, para korban sedang menunggu di halte bus ketika orang-orang bersenjata melepaskan tembakan. Seorang tentara dan beberapa warga sipil di sana "bertemu dengan para penyerang dan membalas tembakan," kata polisi dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa orang-orang bersenjata tersebut dipastikan tewas di tempat kejadian.

Terjadi lonjakan kekerasan di Israel dan Tepi Barat yang diduduki sejak serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, dan perang berikutnya di Jalur Gaza.

Sementara itu, enam orang tewas di Gaza akibat kelaparan dan malnutrisi dalam 24 jam terakhir, kata pejabat kesehatan di daerah kantung itu dalam sebuah pembaruan pada hari Senin, sehingga jumlah korban tewas akibat malnutrisi di Gaza menjadi 393, termasuk 140 anak-anak. Badan terkemuka dunia untuk masalah kelaparan mengumumkan bencana kelaparan di Gaza bulan lalu untuk pertama kalinya.

Hal ini terjadi setelah militer Israel pekan lalu memerintahkan penduduk kota Gaza, Palestina untuk mengungsi seiring dengan serangan yang terus dilakukan untuk menguasai wilayah tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)