Momen Sri Sultan Temui Massa Dinilai Berdampak Positif dalam Sektor Keamanan

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Dokumentasi/Humas Pemerintah DIY

Momen Sri Sultan Temui Massa Dinilai Berdampak Positif dalam Sektor Keamanan

Ahmad Mustaqim • 4 September 2025 14:14

Yogyakarta: Momen Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menemui demonstran saat kericuhan di Polda DIY pada akhir Agustus 2025 dinilai memberikan dampak positif. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyebut sebagian masyarakat luar daerah datang ke Yogyakarta usai momen tersebut. 

"Ngarsa Dalem (Sri Sultan HB X) bisa ke Mapolda DIY itu menjadi daya tarik yang luar biasa untuk orang datang ke Jogja. Itu sudah menandakan bahwa, oh, Jogja itu aman karena Ngarsa Dalem," kata Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, saat dihubungi, Kamis, 4 September 2025. 
 

Baca: Pengemudi Rantis Brimob Pelindas Affan Kurniawan Hadapi Sidang Etik
 
Deddy mengatakan momen tersebut kemudian diikuti demonstrasi di kawasan Malioboro Kota Yogyakarta yang diusung dengan tema budaya serta dikawal pada Lurah dan bregada atau pasukan Kraton Yogyakarta. Menurut dia, peristiwa tersebut juga menguatkan sebagian orang untuk datang. 

"Ini jujur, sangat berdampak bagi kami dan kami berterima kasih pada Ngarsa Dalem yang sudah bersusah payah ke sana (Polda DIY). Jadi alhamdulillah di DIY itu untuk pembatalan kecil, tapi pemunduran waktu," ujar Deddy. 

Ia menyatakan okupansi hotel pada akhir Agustus lalu sekitar 40 persen. Ia memperkirakan angkanya akan meningkat pada akhir pekan libur panjang. 

"Ini reservasinya sedikit agak meningkat, semoga aja target kami di 55 persen liburan Maulid Nabi ini bisa tercapai, karena kami juga menginformasikan ada event Grebeg Maulud Kraton Yogya sebagai even budaya yang menjadi daya tarik mereka datang ke Jogja," kata Deddy. 

Deddy memperkirakan okupansi perhotelan cukup merata di DIY, termasuk di kawasan pinggiran. Meskipun, menurut dia, angka yang rendah masih terjadi di Kabupaten Kulon Progo. 

Ia mengakui tetap ada pembatalan booking kendati sedikit. Deddy mengatakan ada juga penundaan kedatangan dan dipindah ke hari lain, di antaranya pada akhir September dan Oktober. 

"Jadi mereka itu bukan efeknya demo yang di DIY tapi demo yang ada di tempat asalnya, seperti di Jakarta dan Bandung. Mereka malah ingin datang ke DIY," ujar Deddy. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)