Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Riza Aslam Khaeron • 8 September 2025 13:01
Jakarta: Sebuah tragedi mengguncang warga Kampung Cae, Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, pada Jumat, 5 September 2025, pagi. Seorang ibu rumah tangga, EN, 34, ditemukan meninggal dunia gantung diri, sementara dua anaknya, AA, 9, dan AAP, 11 bulan, ditemukan tak bernyawa di dalam rumah kontrakan mereka.
Peristiwa ini diduga kuat sebagai kasus bunuh diri yang dilakukan setelah sang ibu lebih dulu meracuni kedua anaknya.
Kasus ini menarik perhatian publik karena diduga dipicu oleh tekanan ekonomi dan masalah pribadi yang dialami korban, sebagaimana tergambar dalam surat wasiat yang ditemukan di lokasi kejadian. Aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut guna memastikan motif dan kronologi pasti kejadian. Berikut kronologi kasus ini.
Kronologi Kejadian
Tragedi memilukan ini pertama kali terungkap pada Jumat dini hari, 5 September 2025, ketika Yadi Supriadi (43), suami korban, pulang kerja sekitar pukul 04.00 WIB dan mendapati rumah kontrakannya dalam keadaan terkunci dari dalam. Karena curiga, ia mengintip melalui ventilasi dan mendapati istrinya tergantung di kusen pintu kamar.
"Awal mulanya ketika korban pulang, tetapi pintu rumah terkunci dari dalam. Saat mengintip lewat ventilasi, suami korban mendapati istrinya tergantung di kusen pintu kamar dan kemudian berteriak histeris," ujar Kompol Luthfi Olot Gigantara, Kasat Reskrim Polresta Bandung.
Teriakan Yadi mengundang warga sekitar yang kemudian mendobrak pintu rumah. Di dalam, mereka menemukan dua anak korban, masing-masing berusia 9 tahun dan 11 bulan. Sementara sang ibu, EN (34),
tergantung di kusen kamar tidur.
"Untuk posisi pintu dan jendela dalam keadaan terkunci dari dalam dan tidak ditemukan luka terbuka terhadap para korban," tambah Kompol Luthfi.
Barang bukti yang ditemukan pihak aparat berupa sebuah ponsel dan surat pesan terakhir yang kini telah disita untuk penyelidikan lebih lanjut. Ketiga jenazah dibawa ke RS Sartika Asih untuk keperluan forensik.
Baca Juga:
Seorang Ibu dan Dua Anaknya di Kabupaten Bandung Ditemukan Tewas |
Berdasarkan keterangan pihak penyidik, EN diduga meracuni kedua anaknya terlebih dahulu, sebelum akhirnya mengakhiri nyawanya dengan
menggantungkan diri di kusen pintu kamar.
Warga setempat menyatakan keluarga EN dikenal sebagai warga yang baik dan aktif di lingkungan. EN sendiri disebut aktif di posyandu, pengajian, dan kerja bakti.
Surat pesan terakhir mengungkap keputusasaan EN atas tekanan ekonomi dan kondisi rumah tangganya. EN menulis bahwa dia capek hidup terlilit hutang dan menyalahkan kesulitan yang dihadapi keluarganya karena kebiasaan suaminya yang suka berhutang.
"Aku capek punya suami tukang boong, gak ada sadarnya… punya suami banyak bohong dan banyak hutang, CAPEEEEEEE," tulis EN.
Pesan terakhir EN menimbulkan dugaan bahwa keluarga tersebut terjerat pinjaman dari atau pinjol. Namun hingga hari Minggu, sang suami masih sulit diminta keterangan karena kondisinya yang masih syok.
Meskipun begitu, pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) membenarkan bahwa EN nekat melakukan tindakan tragis tersebut dikarenakan kondisi ekonomi.