Presiden Suriah Serukan Persatuan usai Bentrokan yang Tewaskan 1.000 Orang

Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa. (Anadolu Agency)

Presiden Suriah Serukan Persatuan usai Bentrokan yang Tewaskan 1.000 Orang

Willy Haryono • 9 March 2025 19:03

Damaskus: Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa menyerukan persatuan dan perdamaian nasional pada hari Minggu, 9 Maret 2025, setelah lebih dari 1.000 orang dilaporkan tewas di pesisir Suriah dalam bentrokan terburuk antara pasukan pemerintah dan loyakis mantan presiden Bashar al-Assad.

Kekerasan meletus pada hari Kamis antara pasukan keamanan baru dan loyalis Assad di sepanjang pantai Mediterania di wilayah tempat tinggal etnis minoritas Alawite, tempat Assad berasal.

Mengutip dari AFP, bentrokan ini meningkat menjadi tantangan terbesar bagi pasukan pemerintah baru sejak koalisi Islamis yang dipimpin Sharaa menggulingkan Assad di bulan Desember.

“Kita harus menjaga persatuan nasional (dan) perdamaian sipil sebanyak mungkin dan, Insya Allah, kita akan dapat hidup bersama di negara ini,” kata Sharaa dari sebuah masjid di Damaskus

Pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights telah melaporkan bahwa 745 warga sipil Alawite tewas di provinsi Latakia dan Tartus.

SOHR yang berpusat di Inggris mengatakan ratusan orang tersebut tewas “dieksekusi" personel keamanan atau pejuang pro-pemerintah, dan disertai dengan "penjarahan rumah dan properti.”

Pertempuran itu juga menewaskan 125 anggota pasukan keamanan dan 148 pejuang pro-Assad, menurut SOHR, sehingga jumlah korban tewas secara keseluruhan menjadi 1.018.

Kantor berita resmi SANA melaporkan pada hari Sabtu bahwa pasukan keamanan telah dikerahkan ke Latakia serta Jableh dan Baniyas di selatan untuk memulihkan ketertiban umum.

Warga bernama Baniyas Samir Haidar, 67 tahun, mengatakan kepada AFP bahwa dua saudara laki-lakinya dan keponakannya tewas oleh "kelompok bersenjata" yang memasuki rumah-rumah penduduk, seraya menambahkan bahwa ada "orang asing di antara mereka.”

Meski dirinya seorang Alawite, Haidar merupakan bagian dari oposisi sayap kiri terhadap Assad dan dipenjara selama lebih dari satu dekade di bawah kekuasaan mereka.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Suriah Hassan Abdul Ghani mengatakan pasukan keamanan telah "menerapkan kembali kendali" atas wilayah-wilayah yang menjadi sasaran serangan oleh para loyalis Assad.

"Dilarang keras mendekati rumah mana pun atau menyerang siapa pun yang berada di dalam rumah mereka," imbuhnya, dalam sebuah video yang diunggah SANA.

Baca juga: Pasukan Suriah Kendalikan Situasi usai Bentrok dengan Loyalis Assad

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)