Literasi Jadi Kunci Penguatan Kepercayaan Pasar Keuangan Indonesia

Ilustrasi. Foto: Penerbityaguwipa.id

Literasi Jadi Kunci Penguatan Kepercayaan Pasar Keuangan Indonesia

Husen Miftahudin • 23 October 2025 19:42

Jakarta: Literasi masyarakat terhadap produk derivatif diyakini menjadi kunci dalam memperkuat kepercayaan kepada pasar keuangan Indonesia. Hal ini ditegaskan Deputi Direktur Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia (BI) Yoanita Historiani, yang juga menekankan pentingnya sinergi antarotoritas terhadap peningkatan literasi masyarakat.

"Kami terus menjaga koordinasi lintas otoritas agar pengawasan semakin efektif dan perlindungan konsumen semakin kuat. Pelaku industri seperti Dupoin juga memiliki peran penting untuk menyampaikan edukasi yang benar dan sesuai dengan profil investornya," ungkap Yoanita dalam acara Dupoin Regulatory Insight Forum 2025, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 23 Oktober 2025.

Ia menambahkan, kebijakan yang dibuat Bank Indonesia selalu berupaya mempersempit jarak (gap) antara pelaku industri dan masyarakat agar tercipta pasar keuangan yang modern dan berdaya saing.

Sementara Kepala Biro Pengawasan dan Penindakan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Matheus Hendro menyoroti pentingnya edukasi untuk mengurangi maraknya investasi bodong dan tren FOMO di kalangan masyarakat.

"Banyak nasabah yang belum memahami apa yang sebenarnya mereka masuki di industri ini. Ketika harga emas naik, banyak yang langsung membeli tanpa analisis mendalam, tapi saat harga turun baru muncul kebingungan," tutur dia.

Ia menegaskan, masyarakat perlu memahami risiko sejak awal. "Hal inilah mengapa literasi seperti ini harus dilakukan secara rutin agar masyarakat paham dari awal sebelum terjun ke perdagangan berjangka," sebut dia.
 

Baca juga: Literasi Keuangan dan Akses Permodalan UMKM Perempuan Terus Didorong
 

Pecut literasi digital di tengah tren investasi online


Sementara itu, Direktur Utama JFX Yazid Kanca Surya, menekankan pentingnya literasi digital di tengah berkembangnya tren investasi online. "Kami terus mendorong literasi tentang perdagangan berjangka, baik untuk masyarakat umum maupun untuk para Wakil Pialang (WP)," terang dia.

"Kami rutin mengadakan talkshow, webinar, dan bekerja sama dengan universitas untuk memberikan edukasi yang tepat kepada mahasiswa dan calon investor. Edukasi yang baik harus dimulai dari sumber pertama, yaitu pihak yang mengenalkan informasi kepada calon nasabah," jelas Yazid menambahkan.

Kepala Divisi Pengawasan Keuangan Derivatif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bimahyunaidi Umayah menambahkan perspektif penting terkait penguatan tata kelola dan pengawasan di sektor derivatif.

"Dalam pengawasan kami, transparansi dan tata kelola yang baik menjadi fondasi utama bagi kepercayaan publik. Setiap pelaku industri perlu memastikan kegiatan usahanya tidak hanya patuh terhadap regulasi, tetapi juga berorientasi pada perlindungan konsumen," ungkap dia.

Ia menegaskan OJK terus mendorong pelaku industri untuk memperkuat sistem manajemen risiko dan memastikan setiap informasi kepada nasabah disampaikan secara jujur, jelas, dan tidak menyesatkan.

"Kami percaya, kolaborasi antara regulator dan pelaku industri seperti Dupoin akan menciptakan ekosistem keuangan derivatif yang lebih sehat dan berintegritas," lanjut dia.


(Ilustrasi. Foto: Banksaqu.co.id)
 

Regulasi jadi bentuk perlindungan


Dari sisi pelaku industri, Dupoin menegaskan regulasi bukanlah hambatan, melainkan bentuk perlindungan dan dasar terciptanya kepercayaan publik. Direktur Utama Dupoin Indonesia Gunawan Herman menekankan, regulasi justru adalah sebuah perlindungan.

"Karena dalam industri ini, kepercayaan adalah segalanya. Kepatuhan terhadap regulator sudah menjadi bagian dari budaya kerja kami, mulai dari penerapan prinsip anti pencucian uang hingga transparansi dalam setiap proses," tegas dia.

Ia pun menyampaikan, inisiatif Dupoin mengadakan forum ini bukan untuk kepentingan promosi, tetapi sebagai langkah membangun reputasi yang kredibel serta menjembatani hubungan antara regulator, pelaku industri, dan masyarakat.

"Kepercayaan tidak bisa dibangun sendiri. Harus bersama regulator, bursa, pelaku industri, dan masyarakat. Forum ini adalah bentuk komitmen kami untuk menghadirkan transparansi dan memperkuat kepercayaan di pasar berjangka Indonesia," lanjut dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)