Presiden Prabowo: Pendidikan Spesialis Jangan Terhambat Prosedur Kuno

Presiden Prabowo Subianto.Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden

Presiden Prabowo: Pendidikan Spesialis Jangan Terhambat Prosedur Kuno

Kautsar Widya Prabowo • 25 June 2025 21:51

Denpasar: Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan jajarannya untuk tidak terpaku pada prosedur dan regulasi kuno dalam upaya menambah jumlah pendidikan dokter spesialis di Indonesia. Dia menilai pendekatan lama sudah tidak relevan dengan tantangan zaman.

"Kita harus tambah pendidikan spesialis dengan efisien dan jangan terlalu terhimpit oleh prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan kuno yang sudah tidak bisa menjawab kesulitan dan tantangan masa kini," ujar Prabowo saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali International Hospital, Rabu, 25 Juni 2025.

Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus mengejar ketertinggalan dari negara lain dalam hal layanan kesehatan. Ia menyebut sistem lama yang tidak efisien dan boros manajemen tidak lagi bisa dipertahankan.

"Rakyat Indonesia tidak mau dengan sistem seperti itu. Rakyat Indonesia menuntut pemerintah yang efisien dan pelayanan yang baik," tegasnya.
 

Baca Juga: 

Kelakar Presiden Prabowo Ingin Perbaiki Gigi saat Resmikan RS di Bali


Prabowo juga memerintahkan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan untuk segera menambah fakultas kedokteran, akademi perawat, serta pendidikan spesialis. Ia menilai langkah ini krusial untuk mempercepat ketersediaan tenaga medis yang berkualitas.

Presiden juga menekankan bahwa pembangunan sistem kesehatan nasional tidak hanya berfokus pada infrastruktur dan teknologi canggih, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang medis.

"Kita masih banyak kekurangan, kita masih kekurangan dokter. Karena itu, Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan harus segera menambah fakultas-fakultas kedokteran, menambah akademi-akademi perawatan, dan menambah pendidikan spesialis," tandas Prabowo.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)