Ilustrasi Danantara Indonesia/Dok Danantara
Fachri Audhia Hafiez • 19 February 2025 07:23
Jakarta: Profesionalitas dinilai menjadi harga mati, dalam pengelolaan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Jangan sampai, Badan yang diimpikan Presiden Prabowo Subianto itu jadi 'pelabuhan'.
"Jangan sampai jadi 'pelabuhan' para mantan pejabat, atau bahkan buzzer, untuk bagi-bagi kue," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago, dalam diskusi yang dikutip Rabu, 19 Februari 2025.
Menurut dia, Presiden Prabowo mesti memastikan Danantara diisi orang-orang yang kompeten. Operasionalnya juga harus berbeda dengan BUMN yang sarat dengan birokrasi.
Pangi menyoroti peran BUMN saat ini, yang sarat muatan politik. Banyak komisaris diisi tokoh politik, atau bahkan mantan pejabat dan tim sukses.
"Kalau sama dengan BUMN, enggak ada gunanya Danantara. Ujungnya jadi kavling politikus, pelabuhan para mantan dan buzzer," kata Pangi.
Baca: Presiden Prabowo Ajak Mantan Presiden dan Ormas Keagamaan Awasi Danantara |